kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga tinggi, pedagang daging sapi mogok jual mulai 20-24 Januari, ini alasannya


Selasa, 19 Januari 2021 / 17:55 WIB
Harga tinggi, pedagang daging sapi mogok jual mulai 20-24 Januari, ini alasannya
ILUSTRASI. Mogok Dagang Daging: Pedagang daging di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (19/01). Asosiasi Pedagang Daging Indonesia mogok mulai hari rabu (20/01) hingga jumat (24/01). KONTAN/Baihaki/


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Menyusul rencana pedagang daging sapi mogok mulai 20-23 Januari sampai, Kementerian Perdagangan menggelar rapat koordinasi atas stabilitas harga daging sapi secara marathon mulai Selasa, 19 Januari ini. 

Lewat surat edaran no 08/DPD-APDI/I/2021, Asosiasi Pedagan Daging Sapi Indonesia (APDI) sebelumnya memutuskan akan mogok dagang daging sapi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).

Keputusan ini dilakukan setelah rapat pedagang daging se-Jadetabek pada Minggu, 17 Januari 2021. Aksi ini merupakan protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar.

Baca Juga: Pedagang keluhkan harga cabai rawit merah Rp 100.000 per kg, daging sapi Rp 126.000

Dus, menyusul aksi mogok itu, Kemendag juga menggelar rapat koordinasi sampai Jumat (22/1). Pemberitahuan rapat tertuang dalam surat edaran bernomor 06/PDN/UND/01/2021 yang diterbitkan pada 18 Januari 2021.

Surat itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra dan ditembuskan kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.

"Dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilitas harga daging sapi, dengan ini kami mengundang saudara untuk hadir dalam rapat yang akan diselenggarakan pada Selasa, 19 Januari 2021," tulis surat edaran tersebut.

Baca Juga: Kementan upayakan ketersediaan pangan mencukupi sepanjang tahun 2021

Rapat diadakan di Situation Room Kemendag yang terletak di Gedung Utama Lantai 6 sejak siang pukul 12.00 WIB.

Turut diundang adalah  Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Oke Nurwan.

Selain itu, rapat juga mengundang Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Ketua Dewan Perwakilan Daerah APDI DKI Jakarta, dan Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo).

Ketua DPP APDI Asnawi mengatakan harga daging sapi saat ini  tembus kisaran Rp130 ribu per kilogram (kg) . Masalahnya, harga daging sapi yang tinggi tak sejalan dengan keuntungan pedagang.

Pedagang justru merugi karena minat membeli daging sapi berkurang saat harga terlalu tinggi. Asnawi mengatakan, harga daging sapi di tingkat pedagang eceran saat ini naik sampai Rp130 ribu per kg. Ini karena harga beli dari distributor juga naik mulai Rp 10 ribu sampai Rp12 ribu per kg dari harga sebelumnya sebesar Rp115 ribu per kg.

Dengan  harga pembelian di kisaran Rp125 ribu sampai Rp127 ribu per kg di tingkat distributor ke eceran. "Dengan HPP Rp127 ribu, seharusnya pedagang jual mulai menjual Rp130 ribu per kg,  harusnya bisa lebih sedikit," kata dia.

Dengan harga patokan hanya Rp 127.000, pedagang untungnya sangat tipis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×