CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

PDI-P pasrah jika tak dapat kursi pimpinan MPR


Kamis, 02 Oktober 2014 / 23:30 WIB
PDI-P pasrah jika tak dapat kursi pimpinan MPR
ILUSTRASI. Sejumlah Perusahaan Kendaraan Listrik Dunia Lirik Kerja Sama dengan Vale Indonesia (INCO)


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pasrah jika akhirnya juga tidak mendapat kursi pimpinan MPR di parlemen. DPR yang saat ini dikuasai oleh koalisi merah putih membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

"Ya mau bagaimana lagi, kita kalah jumlah, kita tidak sampai 50 persen plus," kata Sekretaris Jendral PDI-P Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis (2/10) malam.

Tjahjo juga tidak melihat peluang untuk melobi Koalisi Merah Putih agar diberikan kursi pimpinan. Menurut dia, upaya-upaya tersebut sudah terus dilakukan, namun tidak pernah membuahkan hasil. Tjahjo enggan menyebut apa yang menjadi ganjalan dalam lobi-lobi itu.

"Saya tidak tahu, dan kalau pun saya tahu, tidak etis menjawabnya. Tanya saja ke mereka," ujarnya.

Meski tidak mendapat kursi pimpinan, namun Tjahjo mengaku tetap optimistis pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berjalan baik kedepannya. Ketika ditanya bagaimana strategi partai koalisi Jokowi-JK untuk menjaga agar pemerintahan tak terus dijegal, Tjahjo tak bisa memberikan jawaban.

"Ya kita lihat nanti saja lah," ucap Tjahjo.

Koalisi Merah Putih sebelumnya berhasil menyapu bersih seluruh kursi pimpinan DPR yang ditetapkan dalam sidang paripurna, Kamis dini hari. Sidang tersebut menetapakan pimpinan DPR dijabat oleh Setya Novanto (Golkar) sebagai Ketua DPR, dengan empat wakil, yakni Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), Agus Hermanto (Demokrat), dan Fadli Zon (Gerindra).

Koalisi Jokowi-JK hanya terdiri dari empat partai dan gagal melobi partai lain hingga akhirnya gagal pula mengusung paket calon pimpinan. Paket calon pimpinan harus mencakup lima orang dari lima fraksi yang berbeda. Karena tak memiliki jatah mengajukan paket pimpinan, PDI-P, Nasdem, PKB dan Hanura pun kompak memutuskan meninggalkan ruang sidang atau walkout. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×