Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Tahun lalu pertumbuhan ekonomi memang cukup baik. Namun melihat ketidakjelasan kondisi perekonomian global saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tahun ini bukanlah waktunya untuk berpuas diri.
"Tahun 2013 bukan saatnya untuk berpuas diri. Karena kebutuhan atas pola pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan tetap mendesak," ujar Director Eksekutif Economic and Social Survey of Asia and The Pasific (ESCAP) PBB, Katinka Weinberger, Kamis, (18/4).
Ia mengingatkan bahwa perekonomian tumbuh jauh lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dapat menjadi kenormalan baru bagi berbagai kawasan ekonomi bila kecenderungannya terus berlanjut.
Meski begitu, PBB memprediksi bahwa negara-negara yang berorientasi ekspor di Asia Timur serta Asia Tenggara akan memperoleh keuntungan dari membaiknya perdagangan global, meskipun masih sedikit. Kendati demikian, permintaan domestik akan menjadi penggerak ekonomi utama di Indonesia, dengan memberi pertumbuhan yang kuat sebesar 6,6% tahun ini.
Lebih lanjut, Weinberger mengatakan bahwa tantangan utama bagi kemajuan Indonesia adalah permasalahan kesenjangan sosial, pengangguran, defisit infrastruktur, serta rentannya bencana alam. "Perlu kebijakan yang berorientasi dalam masyarakat bersifat inklusif. Supaya kebijakan makro dapat mendorong perkembangan daerah ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News