kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Kerugian akibat krisis bisa mencapai US$ 1,6 T


Kamis, 18 April 2013 / 11:24 WIB
Kerugian akibat krisis bisa mencapai US$ 1,6 T
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,2% ke 6.683,15 pada Rabu (10/11). IHSG bisa naik meski banyak saham big cap yang melemah.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Krisis global di daerah Eropa dan Amerika Serikat ternyata dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sebuah survei yang dilakukan sudah memprediksi hal itu.

"Bila pertumbuhan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya maka akan menyebabkan kerugian output ekonomi senilai US$ 1,6 triliun sampai dengan akhir 2017," ucap Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif Economic and Social Survey of Asia and The Pacific (ESCAP), Noeleen Heyzer.

Survei tersebut melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan jauh lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir. Terlebih, bila hal tersebut terus berlanjut, dapat membuat kenormalan baru bagi berbagai kawasan ekonomi di dunia.

Ia menyebut bahwa pada tahun lalu, kekacauan ekonomi Eropa dan AS sejak pecahnya krisis global telah menggerus 3% Produk Domestik Bruto (PDB) dua wilayah itu. Itu setara dengan kehilangan output ekonomi US$ 870 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×