Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, stok beras saat ini dalam kondisi aman. Dia memastikan bahwa stok pangan utamanya beras aman meski di tengah ancaman adanya dampak dari fenomena El Nino yang diprediksi akan terjadi pada Agustus-September mendatang.
Dia mengatakan, hingga Juli ini masih ada lahan yang akan panen di atas 800.000 hektare (Ha). Selain itu pada Agustus nanti juga masih tersedia lahan yang akan panen. Meski demikian Syahrul menegaskan tetap diperlukan antisipasi dari dampak El Nino terhadap sektor pertanian.
“Overstock kita masih di atas 2 juta. Tapikan kita nggak boleh (pede), siapa tahu El Nino ini Agustus sampai September bisa berlanjut,” kata Syahrul di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/7).
Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Siapkan Enam Provinsi Jadi Penyangga
Syahrul menyampaikan, Presiden Jokowi juga meminta agar dilakukan penghitungan yang matang serta optimalisasi upaya menghadapi dampak El Nino. Pasalnya Syahrul menyebut, El Nino akan berdampak pada lahan-lahan pertanian yang ada di Indonesia.
“Oleh karena itu bapak presiden, ‘Nggak boleh ini dihitung, ini dianggap’. Dioptimalkan saja yang mampu dilakukan. Kalau kita membuat katakan lahan konsentrasi sampai 500.000 (ha) berarti ada lahan-lahan yang bisa jadi pionir terhadap tantangan-tantangan yang kira-kira gitu,” kata dia.
Ditanya mengenai kemungkinan adanya situasi terburuk di sektor pangan dari adanya El Nino, Syahrul meyakini Indonesia diperkirakan tidak akan sampai mengalami hal tersebut.
Pasalnya, masih ada lahan penanaman di atas 10 juta hektare. Adapun kemungkinan lahan yang akan terdampak dari adanya El Nino adalah sekitar 70.000 hektare. Angka tersebut menurutnya masih jauh dibandingkan jumlah total lahan yang ada.
Baca Juga: Setelah Guangdong, Topan Talim Bergerak ke Teluk Beibu di Laut China Selatan
“Katakanlah imbas el nino sampai detik ini 70.000. Itu sangat kecil. Kemudian itu kemarin ada 60.000 puso itu karena banjir. Ini kan terbalik kita dianggap kering tapi kondisinya kondisi basah," ungkap Mentan.
Syahrul mengatakan dia telah turun langsung ke lapangan dari Papua, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatra Selatan menurutnya kondisi air masih banyak untuk pertanian.
"Ternyata air masih banyak banget. Jadi kita nggak boleh pesimis berlebihan, siapa tahu ini jadi mengenergi pertanian kita lebih baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News