CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Pedagang Prediksi Harga Beras Tetap Tinggi Hingga Panen Raya di Bulan Depan


Minggu, 05 Februari 2023 / 12:28 WIB
Pedagang Prediksi Harga Beras Tetap Tinggi Hingga Panen Raya di Bulan Depan
ILUSTRASI. Beras Bulog


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) memprediksi harga beras masih akan tinggi sampai panen raya bulan depan.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan hal ini terjadi lantaran adanya defisit stok beras di pasar yang menyebabkan harga beras makin tinggi di dua bulan terakhir.

"Tidak bisa dipungkiri, tidak bisa dihindari bahwa beras tetap diatas HET sampai panen raya akan terjadi," kata Reynaldi dalam keterangan diterima Kontan.co.id, Minggu (5/1).

Untuk itu, Ikappi berharap agar Bulog sebagai BUMN pangan harus segera mengurai permasalahan yang terjadi saat ini.

Ia menilai, Bulog perlu bersinggungan dalam menjalankan amanatnya untuk melakukan stabilisasi harga dan pengamanan cadangan beras pemerintah. Terlebih, saat ini sudah hampir memasuki panen raya dan beras impor belum semuanya masuk ke dalam negeri.

Baca Juga: Intervensi Pasar, Beras Bulog akan Dijual di Ritel Modern Indomaret dan Alfamart

"Fokus saja soal beras tidak usah ngurus yang lain," papar Reynaldi.

Meski begitu, Ikappi tetap mengapresiasi upaya Bulog dalam melakukan operasi pasar beberapa waktu terakhir. Menurutnya, hal ini sedikit berhasil meredam harga beras dan menjaga stok beras dipasar tetap ada.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pasar untuk menyalurkan beras impor yang terus berdatangan.

Meski begitu ia menilai, mahalnya beras di pasar karena masih ada beberapa pedagang yang melakukan kecurangan dengan mengoplos atau mengemas ulang beras Bulog untuk dijual secara komersil.

Sehingga beras Bulog yang seharusnya dapat dijual murah, namun jadi mahal saat di pasar karena dikemas ulang.

"Ini beli dari saya Rp8.300, dipindahkan ke situ jadi Rp 12.000. Dijual Rp 12.000, karena dianggap ini adalah produksi dalam negeri," kata Budi Waseso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×