kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan tipis, harga beras bakal naik 20% di 2015


Kamis, 20 November 2014 / 16:28 WIB
Pasokan tipis, harga beras bakal naik 20% di 2015
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati motor listrik yang dipamerkan di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) JIEXPO Jakarta, Kamis (18/5/2023).


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah harus segera menghitung ketersedian beras selama tiga bulan ke depan. Sebab diperkirakan, mulai bulan depan hingga Januari 2015 ketersedian atau stok pangan bakal menipis seiring dengan datangnya musim tanam, sementara musim panen raya telah lewat.

Kondisi ini akan membuat harga pangan bakal melompat hingga 20% pada Februari mendatang. Apalagi pasokan beras raskin sudah makin sulit dicari di pasar sejak November hingga Desember. Kondisi itu diperparah dengan masuknya musim tidak tanam sehingga stok, dan kenaikan harga BBM subsidi.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir memprediksi harga beras naik 20% dari harga pokok penjualan (HPP). Misalnya, jika saat ini harga beras medium Rp 6.600 per kg nantinya bisa mencapai Rp 7.300 per kg sampai Rp 7.900 per kg. Plus harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani naik menjadi Rp 4.200 per kg sampai Rp 4.400 per kg dari Rp 3.300 per kg.

“Pemerintah juga harus segera menghitung berapa kebutuhan beras sepanjang tiga bulan ke depan. Kalau sekarang ada stok 1,9 juta ton sampai 2 juta ton selama tujuh bulan ke depan apakah masih cukup? Jika tidak jalannya harus impor,” tandas Winarno pada Kamis (20/11).

Sebelumnya Kepala Bulog  Sutarto Alimoeso memastikan, beras di pasar masih aman dan meminta masyarakat tetap tidak panik untuk membeli beras secara berlebihan. Sebab, stok beras di pasar sampai tujuh bulan mendatang juga masih aman.

Ia menyebut masih ada 1,9 juta ton hingga 2 juta ton cadangan beras yang belum dikeluarkan. Rinciannya, Bulog 1,6 juta ton dan pemerintah punya cadangan beras 310.000 ton. Sisanya, jenis beras premium 150.000  ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×