kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar euforia, Jokowi diharapkan "tak terpeleset"


Senin, 20 Oktober 2014 / 19:52 WIB
Pasar euforia, Jokowi diharapkan
ILUSTRASI. Jangan Telat Perpanjang SIM, Catat Jadwal SIM Keliling Bekasi & Bogor Hari Ini (9/5)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 11,58 poin atau 0,23 persen menjadi 5.040,53 pada perdagangan Senin (20/10), bertepatan dengan hari pelantikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai, pelantikan Jokowi hari ini betul-betul mampu memunculkan confidence bagi investor. Menurut dia, dorongan kondisi politik domestik ini cukup signifikan.

"Ini pasar lagi euforia kedua. What next? Yang kita harapkan, Jokowi jangan kepeleset," kata Lana saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

Susunan kabinet Jokowi-JK ditunggu pasar, terutama untuk menteri-menteri yang akan membidangi perekonomian, seperti menko perekonomian dan menteri keuangan. Sebagaimana diketahui, pasar finansial Indonesia sangat rentan. Jika terjadi pelemahan saham di regional, maka IHSG kerap terpuruk paling dalam. Namun, penguatan IHSG hari ini menambah keyakinan Lana bahwa, kali ini, faktor politik domestik sangat berperan.

Investor telanjur menaruh harapan kepada sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Padahal, pasar keuangan Indonesia terbilang tipis. Volume transaksi valuta asing hanya sekitar 5 miliar dollar AS per hari. "Jadi, kalau ada yang keluar, terasa sekali. Kalau ada yang masuk, itu juga terasa. Sementara itu, bantalan fiskal kita hanya sekitar Rp 110 triliun," lanjut Lana.

Artinya, bagaimana Jokowi menakhodai kapal Indonesia, hal itu menjadi sangat penting di mata pelaku pasar. Lana berharap, siapa pun nantinya yang ditunjuk sebagai menkeu atau menko perekonomian tidak punya cacat hukum. Sebab, kata Lana, hal itu akan menjadi celah bagi parlemen untuk "mengganggu" pemerintahan baru.

"Tentu ini akan menimbulkan ketidakpercayaan baru di benak investor," tandas Lana.

Sebagaimana diketahui, IHSG melanjutkan penguatan dari akhir pekan lalu, menyusul sejumlah peristiwa yang menghapuskan kekhawatiran investor terhadap kondisi politik di Indonesia. Meski nilai transaksi tidak sebesar saat Jokowi-JK menang dalam versi hitung cepat sehari setelah Pilpres 2014, perdagangan hari ini lebih ramai ketimbang hari-hari biasa. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×