Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perluasan PPKM Darurat di beberapa daerah di luar Jawa dan Bali, mulai efektif dijalankan. Melihat beberapa indikator peningkatan kasus yang terjadi, PPKM Darurat yang diperluas ini diharapkan mampu menekan laju penularan yang masih tinggi.
Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan, di wilayahnya PPKM Darurat dimulai Selasa (13/7) setelah sebelumnya menjalankan PPKM diperketat sejak 7 April lalu.
"Memang kondisinya, masyarakat belum seluruhnya dapat melaksanakan anjuran dan arahan yang kita sampaikan kepada masyarakat,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (14/7).
Baca Juga: Penerbangan dari Indonesia dilarang masuk ke 7 negara ini, mana saja?
Adanya PPKM Darurat di Kota Padang, diharapkan kedisiplinan masyarakat bisa kembali ditegakkan demi menurunkan lonjakan kasus Covid-19. Hendri menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan laporan di perbatasan, hampir ratusan mobil sudah diminta putar arah balik.
"Memang mereka tidak tahu aturan ini sebab banyak yang datang dari luar Padang. Kota Padang ini penghubung dari kota ke kota lain,” terang Hendri.
Fahrizal Darminto, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menyampaikan, berhasil atau tidaknya PPKM Darurat di Lampung tergantung dengan partisipasi masyarakat.
Fahrizal berharap masyarakat bisa ikut berperan aktif menyosialisasikan imbauan-imbauan ataupun upaya-upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah.
“Di Provinsi Lampung kita telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19, agar masyarakat aman dan tetap produktif,” ujarnya.
Berdasarkan Perda tersebut, polisi pamong praja, forkopimda, Polda, dan pemangku kepentingan lain bisa bersama-sama melakukan upaya sosiasilasi dan penegakan hukum di lapangan di masa PPKM Darurat.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah. Ia menerangkan bahwa, ini adalah situasi sulit bagi masyarakat saat ini sehingga perlu dipahami dengan sangat mendalam.
Baca Juga: Awas, prediksi IHSG Rabu (14/7) ke zona merah, cermati tiga saham berikut
“Kita memahami kondisi saat ini memang menjadi problem psikologi di masyarakat sehingga tidak gampang juga untuk mengedukasi masyarakat. Kita perlu memberikan pemahaman bahwa penyelesaian pandemi ini tidak hanya dari aspek kepentingan pemerintah atau aspek kepentingan tenaga medis saja, tapi juga untuk kepentingan masyarakat juga,” terangnya.
dr. Adib mendorong agar terciptanya peningkatan partisipasi masyarakat sehingga seluruh elemen masyarakat mendapatkan pemahaman yang sama guna mendukung upaya yang sudah dilakukan pemerintah. “Garda terdepan bukan dokter bukan perawat tapi garda terdepan adalah masyarakat,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News