kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para eksekutif BUMN belajar dari Khazanah


Kamis, 08 November 2018 / 22:58 WIB
Para eksekutif BUMN belajar dari Khazanah
ILUSTRASI. Strategi Agar Bisa Menarik Investasi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelat merah Indonesia yang tengah berorientasi pada bisnis global melakukan benchmarking ke Malaysia. Kunjungan ke negeri Jiran difasilitasi Lembaga Management FEB UI dalam program executive education dengan tema Global Business Savvy, yang digelar pada 7 November-9 November 2018.

Managing Director LM FEB UI sekaligus Ketua tim kunjungan Toto Pranoto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu refreshing global strategy updates. “Kegiatan dilakukan semi workshop dengan fasilitator dari Crowe Malaysia, sebuah firma accounting, keuangan dan business strategi papan atas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11).

Dia menambahkan, benchmarking strategy dilakukan dengan kunjungan dan diskusi dengan Khazanah Nasional Bhd, yang merupakan Holding Company milik pemerintah Malaysia. Toto juga menjelaskan aspek penting yang dibahas dalam workshop diantaranya berkenaan dengan strategi memposisikan BUMN sebagai pemain di skala regional dan kemudian naik menjadi global players.

“Prasyarat apa saja yang dianggap sebagai DNI pemain global dibedah secara tuntas dengan mengedepankan beberapa contoh perusahaan yang relevan. Demikian pula aspek strategis dari pengelolaan risiko yang melekat pada pemain regional atau global dibahas tuntas,” tutur Toto.

Pada kunjungan ke Khazanah Nasional Bhd, para eksekutif BUMN yang mengikuti benchmarking ini diterima oleh Executive Director Investment Khazanah, Amran Hafiz.
Dalam sambutannya ia mempresentasikan proses transformasi agar mampu mengubah kinerja menjadi lebih baik.

Menurutnya, aspek utama yang menjadi penekanan adalah aspek kelembagaan. Chairman Khazanah dipimpin langsung oleh perdana menteri dengan tujuan meminimalisir intervensi dari pihak manapun.

Ia juga menjelaskan bahwa misi utama Khazanah adalah mengelola BUMN dengan prinsip komersial dan tugas lainnya yang bersifat strategis yaitu mengelola BUMN yang bersifat rintisan. Misalnya, saat ini portfolio Khazanah juga meliputi bisnis startup dan bisnis agrifood yang bersifat pioneering.

“Holding Khazanah terdiri atas 468 orang, dimana staf inti sekitar 150-200 orang. Fungsi pengendalian Khazanah terhadap lebih dari 100 perusahaan yang ada di bawahnya dilakukan melalui penempatan orang di posisi eksekutif maupun pengawas (komisaris),” rinci Amran.

Sementara itu, lanjutnya, talenta terbaik diperoleh melalui rekrutmen di universitas terbaik dalam dan luar negeri. Apabila dibutuhkan, Khazanah juga mengontrak tenaga ahli asing untuk bekerja di kantor pusat maupun kantor perwakilan mereka di Beijing, Mumbai, Istanbul, London dan San Francisco.

Dalam kesempatan ini, Toto Pranoto menekankan pentingnya strategi manajemen holding yang dilakukan oleh Khazanah dapat diadaptasi oleh BUMN yang berorientasi global. Hal itu ditekankan terutama pada proses penilaian kinerja portfolio dan direksi pengelola perusahaan yang dilakukan secara reguler.

“Proses akuisisi dan divestasi portfolio dilakukan sesuai kinerja perusahaan. Untuk direksi dengan kinerja buruk segera dilakukan pergantian. Rotasi pimpinan anak perusahaan dilakukan minimal tiga tahun sekali. Sedangkan untuk pengembangan perusahaan perlu dilakukan dengan mengelola retained earning secara konservatif, dimana dividen yang disetorkan ke negara relatif tidak dipatok tinggi,” papar Toto.

Sebagai catatan, sepak terjang bisnis BUMN Khazanah Nasional Bhd selama ini dapat dilihat di Indonesia. Bahkan, Indonesia telah menjadi salah satu pasar penting bagi portfolio produk Khazanah nasional Bhd. Selain masuk melalui CIMB, Axiata, jalan, Malaysia juga mulai masuk melalui penempatan langsung di group Bluebird.

Total investasi Khazanah di Indonesia sekitar 5% dari total investasi di luar negeri. Posisi itu menempatkan Indonesia di urutan kedua tujuan investasi malaysia setelah China. Adapun total investasi malaysia di China sebesar 7% dari total investasi di luar negeri.

Total portfolio Khazanah di seluruh dunia sekitar 45 % dan selebihnya 55% investasi dilakukan di domestik. Total Aset Khazanah saat ini mencapai US$ 37,7 miliar, sementara equity mencapai US$ 27,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×