Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Panja gula Komisi VI DPR RI mengusulkan dikembalikannya fungsi Bulog sebagai buffer stock komoditas gula terkait harga gula yang tidak stabil.
Menurut Ketua Panja Gula Aria Bima ketidakstabilan harga tersebut bisa dikarenakan masuknya gula rafinasi ke pasar gula konsumsi.
Kapasitas produksi pabrik gula rafinasi dalam negeri yang lebih besar daripada permintaan mendorong semakin besarnya peluang masuknya gula rafinasi ke pasar konsumsi rumah tangga. "Termasuk diberikannya ijin kepada pabrik makanan-minuman untuk mengimpor gula rafinasi yang seharusnya dapat dipenuhi pabrik gula rafinasi dalam negeri," kata Aria dalam rapat dengar pendapat di komisi VI DPR RI, Rabu, (8/12).
Ditambah lagi disparitas harga antar pulau yang lebar karena kurang terebarnya pabrik gula di wilayah Indonesia. Selama ini industri gula terlalu terkonsentrasi di sekitar pulau Jawa. Alhasil, biaya distribusi yang tinggi ke luar Jawa juga ikut mendorong kenaikan harga. Selain itu, tidak ada stok gula yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk difungsikan sebagai stabilitator harga.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyambut baik usulan panja tersebut. Ada dua kemungkinan skema yang bisa dilakukan pemerintah terkait usulan tersebut. Pertama, kalau stok yang dibutuhkan tidak terlalu besar bisa didapat dari dukungan fungsi komersial Bulog. Kedua, kalau stok yang dibutuhkan besar seperti yang dilakukan pada beras, maka perlu dukungan APBN.
"Peran bulog sebagai strategi stabilisasi harga itu tepat sekali. Akan kita pelajari dan dalami dulu," kata mantan Kepala Bulog tersebut.
Soal wewenang Bulog melakukan impor jika bisa melakukan fungsi buffer stock gula, Mustafa menuturkan hal tersebut perlu penataan lebih lanjut. Pasalnya, selama ini impor gula dilakukan oleh perusahaan gula.
"Mungkin nanti perusahaan akan dilibatkan dalam format berbeda. Misalnya, dengan mengatur PTPN lain di bawah BUMN kembali ke bisnis utama mereka yakni fokus pada produksi gula. Sementara Bulog sebagai pengimpor tunggal, seperti di beras. Satu pintu saja."
Menurut Mustafa, sekitar 600.000 ton untuk tiga bulan bisa menjadi cadangan aman stok gula nasional. Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menilai penerapan buffer stock gula memiliki konsekuensi bakal ada peningkatan APBN untuk Bulog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News