kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.329   11,00   0,07%
  • IDX 7.250   68,24   0,95%
  • KOMPAS100 1.071   12,84   1,21%
  • LQ45 845   10,25   1,23%
  • ISSI 216   2,61   1,22%
  • IDX30 435   4,67   1,09%
  • IDXHIDIV20 520   7,06   1,38%
  • IDX80 122   1,52   1,25%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   1,99   1,41%

Pajak dan Inflasi Pangan Menggerus Kenaikan UMP


Kamis, 23 November 2023 / 04:35 WIB
Pajak dan Inflasi Pangan Menggerus Kenaikan UMP
ILUSTRASI. Kenaikan UMP pada 2024 masih terlalu kecil nilainya sehingga berpotensi tergerus oleh pajak dan inflasi pangan. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA  Pemerintah Provinisi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 naik 3,38% atau Rp 165.583. Dengan demikian, kenaikan upah DKI Jakarta menjadi 5.067.381 dari sebelumnya Rp 4.901.759.

Hanya saja, apabila dibandingkan dengan tarif pajak penghasilan (PPh) 21 untuk lapisan terbawah sebesar 5%, kenaikan UMP tersebut juga tidak terlalu signifikan.

Seperti yang diketahui, pada Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022, pemerintah telah menambah lapisan tarif PPh. Berdasarkan beleid tersebut, rentang penghasilan kena pajak (PKP) dinaikkan menjadi Rp 60 juta, dengan tarif tetap 5%.

Baca Juga: Laju Perekonomian Indonesia 2024 Bakal Hadapi Rintangan

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan UMP DKI Jakarta pada 2024 masih terlalu kecil nilainya. Belum lagi, UMP tersebut juga tergerus dengan tarif PPh 21 yang diterima buruh/karyawan.

"Bisa tergerus juga sama tarif PPh 21 upah yang diterima buruh. Jadi secara riil setelah dikurangi pajak dan inflasi sebenarnya kecil sekali upah minimumnya," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (22/11).

Menurut Bhima, kenaikan UMP rata-rata nasional idealnya berada di atas 10% dengan mempertimbangkan tekanan inflasi p

Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Beberkan Strategi Kejar Target Penerimaan Pajak di Tahun Depan

"Kalau naiknya upah di bawah 5%, buruh mana bisa hadapi inflasi, belum pentingnya soal kontribusi pekerja agar menikmati bagian pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Apalagi, menjaga daya beli pekerja/buruh merupakan kunci agar tahun depan perekonomian Indonesia bisa lebih tahan dalam menghadapi guncangan. Hal ini dikarenakan, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang bisa diandalkan pada 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×