kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

PM Malaysia Anwar Ibrahim: Saya Kenal Riza Chalid, Tapi Tak Tahu Dia di Mana


Selasa, 29 Juli 2025 / 18:21 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim: Saya Kenal Riza Chalid, Tapi Tak Tahu Dia di Mana
ILUSTRASI. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengaku bahwa dirinya kenal dengan tersangka, Mohammad Riza Chalid. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengaku bahwa dirinya kenal dengan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023, Mohammad Riza Chalid.

“Soal Riza Chalid, ya saya kenal pernah jumpa (ketemu) dia,” kata PM Anwar dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (29/7/2025) pagi.

Namun, Anwar Ibrahim mengatakan, tidak mengetahui keberadaan pengusaha minyak yang tengah dicari oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut.

“Jadi sepintas lalu, ada kenal, saya kenal. Dia di Malaysia atau di mana, di Myanmar di mana saya tidak tahu,” ujarnya.

Siap Bantu Indonesia

Dalam kesempatan itu, Anwar Ibrahim memastikan bahwa Malaysia bakal bekerja sama dengan Indonesia jika diperlukan terkait pencarian keberadaan Riza Chalid.

 
“Tapi kita berikan kerja sama yang diperlukan,” kata Anwar Ibrahim melanjutkan.
 
 
Hanya saja, dia menegaskan bahwa kerja sama itu memerlukan adanya kepastian hukum atau kasusnya. Termasuk, terkait permintaan pemulangan bila memang berada di Malaysia.

“Ditanya saya melalui kedutaan, saya baru diberi tahu memangnya ada utusan dikembalikan. Kita ikut jalur hukum saja tidak ada masalah,” ujar Anwar.

“Kita harus tahu apakah atau dia di luar. Kemudian, apa statusnya, apa kasusnya sebab korupsi ini saya tidak berdasasarkan tuduhan,” katanya lagi.

Bahkan, Anwar menyebut, telah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

Riza Chalid Pergi ke Malaysia

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yuldi Yusman mengatakan, berdasarkan data perlintasan terkahir, Riza Chalid meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025.

Diketahui, Riza Chalid adalah satu dari 18 tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

“Berdasarkan data perlintasan orang yang keluar masuk wilayah Indonesia di dalam kesisteman aplikasi APK V4.0.4 kami bahwa Mohammad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah Indonesia pada tanggal 06-02-2025 menuju Malaysia,” kata Yuldi dikutip dari Antaranews pada 17 Juli 2025.

Sementara itu, terkait dugaan keberadaan Riza Chalid di Singapura, Yuldi mengatakan bahwa pengusaha minyak tersebut memang pernah terbang ke negeri singa itu pada Agustus 2024.

"Menurut data dari ICA Singapura, Mohamad Riza Chalid terakhir masuk wilayah Singapura pada bulan Agustus tahun 2024, yang bersangkutan datang dengan status visitor dan bukan pemegang PR (permanent resident),” kata Yuldi.

Merespons data perlintasan tersebut, Yuldi mengatakan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi telah berkoordinasi dengan perwakilan di Malaysia, terkait keberadaan Riza Chalid.

“Kami sudah berkoordinasi dengan perwakilan Imigrasi kami yang berada di Malaysia dan perwakilan kami sudah berkoordinasi dengan jabatan Immigraseen Malaysia serta Polis Malaysia untuk mencari keberadaan Mohamad Riza Chalid,” ujarnya.

Selain itu, Yuldi menyebut, jajarannya juga telah berkoordinasi dengan Immigration Custom Authority (ICA) Singapura melalui perwakilan di sana, terkait dugaan awal bahwa Riza Chalid berada di negara tersebut.

Diketahui, Riza Chalid adalah satu dari sembilan tersangka baru yang ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

Kesembilan tersangka itu adalah Alfian Nasution (AN) selaku Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina; Hanung Budya Yuktyanta (HB) selaku Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina; Toto Nugroho (TN) selaku VP Integrated Supply Chain;, Dwi Sudarsono (DS) selaku VP Crude and Trading PT Pertamina tahun 2019-2020; dan Arief Sukmara (AS) selaku Direktur Gas Petrochemical Pertamina International Shipping.

Kemudian, Hasto Wibowo (HW) selaku VP Integrated Supply Chain tahun 2019-2020; Martin Haendra (MH) selaku Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021; Indra Putra (IP) selaku Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi, serta Mohammad Riza Chalid (MRC) selaku Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak.

Selanjutnya: Bahlil Buka Suara Soal Rencana Pembangunan Kilang Minyak

Menarik Dibaca: Reli Bitcoin Cs Diwarnai Profit Taking, Investor Tunggu Kejelasan Suku Bunga The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×