Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5% sampai 2021.
Lembaga internasional tersebut melihat konsumsi domestik masih akan menjadi jangkar utama ekonomi Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak ke depan.
Baca Juga: OECD proyeksi pertumbuhan ekonomi global makin rendah hanya 2,9% di 2019
Dalam laporan terbarunya, OECD Economic Outlook Volume 2019 Issue 2, OECD meramal pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 5,04%. Sementara pada 2020 dan 2021, pertumbuhan diperkirakan masing-masing sebesar 5,01% dan 5,05%.
Ramalan OECD terhadap pertumbuhan ekonomi tahun depan jauh lebih rendah dari target pemerintah yang optimistis bisa mencapai 5,3% di 2020.
Sumber utama pertumbuhan, menurut OECD, masih berasal dari tingkat konsumsi domestik yang tinggi seiring dengan terkendalinya tingkat inflasi, bertambahnya dana bantuan sosial, menurunnya tingkat pengangguran, dan tingkat suku bunga yang rendah.
Baca Juga: Ditopang konsumsi dan investasi, BI proyeksi ekonomi tahun ini bisa tumbuh 5,1%
Begitu juga dari sisi investasi, OECD menilai ada kesempatan untuk meningkat seiring dengan pudarnya ketidakpastian politik pasca pemilihan umum, dukungan finansial di dalam negeri yang memadai, serta proyek-proyek pembangunan infrastruktur pemerintah yang akan berlanjut lagi di 2020.