Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi ekspor, perlambatan pertumbuhan ekonomi China memang akan menjadi salah satu beban. Namun, Indonesia masih dapat mengupayakan pertumbuhan ekspor dari kerja sama perdagangan dengan negara lain sehingga dampak pelemahan China bisa ter- offset.
Adapun risiko tahun 2020-202, menurut OECD, ialah jika perang dagang semakin memburuk sehingga kian menekan harga komoditas maupun perdagangan ekspor.
Baca Juga: BI turunkan GWM rupiah, langkah antisipatif guna menstimulus pertumbuhan ekonomi
Perang dagang yang memburuk juga dapat menyetir arus modal keluar ( risk-aversion) sehingga berpotensi mendesak bank sentral mengerek suku bunga acuan.
Naiknya suku bunga acuan tentu akan membebani permintaan domestik, khususnya investasi, sehingga berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: BI ramal CAD dan NPI akan menorehkan kinerja baik pada 2019
Sebaliknya, jika ketidakpastian global maupun dalam negeri menurun dan tingkat keyakinan usaha membaik, pertumbuhan investasi bisa lebih kuat dari yang diharapkan. Dengan pertumbuhan investasi yang kuat, pertumbuhan ekonomi pun bisa semakin tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News