Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat, nilai investasi China di IKN hampir menembus Rp 70 triliun. Untuk itu, pemerintah terus memperkuat hubungan bilateral dan membahas kelanjutan serta perluasan kerja sama investasi dengan China.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuldjono menjelaskan, nilai investasi China di IKN mendekati Rp 70 triliun. Rinciannya, sekitar Rp 68,4 triliun berasal dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor perumahan, Moda Unik Terpadu (MUT), dan pembangunan jalan.
“Selain itu, terdapat investasi asing langsung senilai Rp 500 miliar dari PT Delonix Bravo Investment,” kata Basuki melalui keterangan resmi, pekan lalu.
Basuki mengungkapkan, dua konsorsium besar juga tengah mengembangkan proyek KPBU MUT dan jalan, yakni konsorsium CHEC–IJM dan konsorsium CSCEC–CREC, masing-masing dengan nilai proyek Rp 27,1 triliun dan Rp 27,9 triliun.
Baca Juga: Konsorsium AS – Korsel Bakal Guyur Rp 12,3 Triliun untuk Bangun Rusun di IKN
Saat ini, lanjut dia, kedua proyek masih berada dalam tahap studi kelayakan yang nantinya akan dievaluasi oleh Komite KPBU Otorita IKN. Setelah itu, akan dilakukan market sounding sebelum masuk ke tahap lelang akhir.
Sementara itu, proyek KPBU Perumahan oleh konsorsium IJM–CHEC juga tengah dievaluasi. Proyek ini mencakup pembangunan 20 menara rumah susun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan WP 1B dengan estimasi nilai Rp 13,4 triliun.
Basuki menuturkan, investasi asing langsung dari PT Delonix Bravo Investment bahkan telah memulai pembangunan Delonix Nusantara Commercial Complex pada September 2024 lalu.
“Kompleks ini berdiri di atas lahan seluas 24.200 m² dan akan menghadirkan hotel ramah lingkungan, apartemen servis, ruang ritel, perkantoran, fasilitas olahraga, serta ruang terbuka hijau,” tuturnya.
Duta Besar China untuk Indonesia, H.E. Wang Lutong mengatakan apresiasi-nya atas kemajuan pembangunan Nusantara dan menyatakan bahwa China melihat IKN sebagai peluang strategis untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.
“Kami mendorong lebih banyak perusahaan China untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan kota ini,” ujar Wang Lutong dalam kunjungannya ke IKN.
Untuk diketahui, hingga 26 Mei 2025, OIKN telah menerima 36 Letter of Interest (LoI) asal China, 32 di antaranya untuk skema KPBU dan 4 untuk skema investasi langsung.
Baca Juga: 6 Investor Swasta Akan Investasi di IKN Senilai Rp 3,65 Triliun
Adapun sektor-sektor yang diminati Tiongkok mencakup energi, perumahan, digital, pengelolaan sampah, infrastruktur transportasi, infrastruktur dasar, industri hijau, gaya hidup, hingga media dan penyiaran.
Selanjutnya: IDI dan Koalisi Desak Pemerintah Perkuat Pengendalian Konsumsi Zat Adiktif
Menarik Dibaca: IDI dan Koalisi Desak Pemerintah Perkuat Pengendalian Konsumsi Zat Adiktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News