Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai impor barang modal selama Januari-Juli 2014 mencapai sebesar US$ 16,99 miliar, dengan share 16,33% dari total impor. Nilai impor barang modal dalam tujuh bulan 2014 susut dari periode Januari-Juli 2013 yang mencapai US$ 18,87 miliar atau memiliki share 16,87% dari total impor.
Kepala BPS Suryamin mengatakan impor yang menurun ini tidak hanya terjadi pada barang modal, namun terjadi pada semua golongan barang baik bahan baku/penolong, barang modal dan barang konsumsi. "Menurunnya impor barang modal ini punya dampak pada sektor industri dan lainnya," ujarnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/9).
Untuk bulan Juli 2014, Suryamin menjelaskan terjadi penurunan impor pada 10 golongan komoditi besar. Seperti mesin dan peralatan mekanik yang turun 21,36% bila dibanding Juni, peralatan listrik yang turun 13,26% dibanding Juni, dan kelompok besi dan baja yang turun 23,64% dibanding Juni.
Dengan penurunan impor itu, maka BPS mencatat neraca dagang pada bulan Juli surplus US$ 123,7 juta. Suprlus tersebut disebabkan aktivitas impor Juli yang turun lebih dalam dibanding impor yaitu 19,3% dibanding Juli tahun lalu.
Impor pada bulan Juli 2014 tercatat US$ 14,05 miliar. Sedangkan impor pada bulan Juli 2013 sebesar US$ 17,42 miliar. Secara akumulasi dari Januari-Juli 2014 yang sebesar US$ 104,01 miliar pun turun 6,99% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News