kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.058   142,35   1,80%
  • KOMPAS100 1.115   24,78   2,27%
  • LQ45 797   24,54   3,18%
  • ISSI 283   1,75   0,62%
  • IDX30 415   14,19   3,54%
  • IDXHIDIV20 470   16,89   3,73%
  • IDX80 124   2,76   2,28%
  • IDXV30 132   3,15   2,44%
  • IDXQ30 132   4,57   3,59%

Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun


Senin, 01 September 2014 / 12:33 WIB
Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun
ILUSTRASI. BTN menargetkan laba bersih di 2023 bisa tumbuh 10% menjadi Rp 3,3 triliun.KONTAN/Baihaki


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Nilai impor barang modal selama Januari-Juli 2014 mencapai sebesar US$ 16,99 miliar, dengan share 16,33% dari total impor. Nilai impor barang modal dalam tujuh bulan 2014 susut dari periode Januari-Juli 2013 yang mencapai US$ 18,87 miliar atau memiliki share 16,87% dari total impor.

Kepala BPS Suryamin mengatakan impor yang menurun ini tidak hanya terjadi pada barang modal, namun terjadi pada semua golongan barang baik bahan baku/penolong, barang modal dan barang konsumsi. "Menurunnya impor barang modal ini punya dampak pada sektor industri dan lainnya," ujarnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/9).

Untuk bulan Juli 2014, Suryamin menjelaskan terjadi penurunan impor pada 10 golongan komoditi besar. Seperti mesin dan peralatan mekanik yang turun 21,36% bila dibanding Juni, peralatan listrik yang turun 13,26% dibanding Juni, dan kelompok besi dan baja yang turun 23,64% dibanding Juni.

Dengan penurunan impor itu, maka BPS mencatat neraca dagang pada bulan Juli surplus US$ 123,7 juta. Suprlus tersebut disebabkan aktivitas impor Juli yang turun lebih dalam dibanding impor yaitu 19,3% dibanding Juli tahun lalu.

Impor pada bulan Juli 2014 tercatat US$ 14,05 miliar. Sedangkan impor pada bulan Juli 2013 sebesar US$ 17,42 miliar. Secara akumulasi dari Januari-Juli 2014 yang sebesar US$ 104,01 miliar pun turun 6,99% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×