kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun


Senin, 01 September 2014 / 12:33 WIB
Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun
ILUSTRASI. BTN menargetkan laba bersih di 2023 bisa tumbuh 10% menjadi Rp 3,3 triliun.KONTAN/Baihaki


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Nilai impor barang modal selama Januari-Juli 2014 mencapai sebesar US$ 16,99 miliar, dengan share 16,33% dari total impor. Nilai impor barang modal dalam tujuh bulan 2014 susut dari periode Januari-Juli 2013 yang mencapai US$ 18,87 miliar atau memiliki share 16,87% dari total impor.

Kepala BPS Suryamin mengatakan impor yang menurun ini tidak hanya terjadi pada barang modal, namun terjadi pada semua golongan barang baik bahan baku/penolong, barang modal dan barang konsumsi. "Menurunnya impor barang modal ini punya dampak pada sektor industri dan lainnya," ujarnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/9).

Untuk bulan Juli 2014, Suryamin menjelaskan terjadi penurunan impor pada 10 golongan komoditi besar. Seperti mesin dan peralatan mekanik yang turun 21,36% bila dibanding Juni, peralatan listrik yang turun 13,26% dibanding Juni, dan kelompok besi dan baja yang turun 23,64% dibanding Juni.

Dengan penurunan impor itu, maka BPS mencatat neraca dagang pada bulan Juli surplus US$ 123,7 juta. Suprlus tersebut disebabkan aktivitas impor Juli yang turun lebih dalam dibanding impor yaitu 19,3% dibanding Juli tahun lalu.

Impor pada bulan Juli 2014 tercatat US$ 14,05 miliar. Sedangkan impor pada bulan Juli 2013 sebesar US$ 17,42 miliar. Secara akumulasi dari Januari-Juli 2014 yang sebesar US$ 104,01 miliar pun turun 6,99% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×