kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun


Senin, 01 September 2014 / 12:33 WIB
Nilai impor barang modal Januari-Juli 2014 menurun
ILUSTRASI. BTN menargetkan laba bersih di 2023 bisa tumbuh 10% menjadi Rp 3,3 triliun.KONTAN/Baihaki


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Nilai impor barang modal selama Januari-Juli 2014 mencapai sebesar US$ 16,99 miliar, dengan share 16,33% dari total impor. Nilai impor barang modal dalam tujuh bulan 2014 susut dari periode Januari-Juli 2013 yang mencapai US$ 18,87 miliar atau memiliki share 16,87% dari total impor.

Kepala BPS Suryamin mengatakan impor yang menurun ini tidak hanya terjadi pada barang modal, namun terjadi pada semua golongan barang baik bahan baku/penolong, barang modal dan barang konsumsi. "Menurunnya impor barang modal ini punya dampak pada sektor industri dan lainnya," ujarnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/9).

Untuk bulan Juli 2014, Suryamin menjelaskan terjadi penurunan impor pada 10 golongan komoditi besar. Seperti mesin dan peralatan mekanik yang turun 21,36% bila dibanding Juni, peralatan listrik yang turun 13,26% dibanding Juni, dan kelompok besi dan baja yang turun 23,64% dibanding Juni.

Dengan penurunan impor itu, maka BPS mencatat neraca dagang pada bulan Juli surplus US$ 123,7 juta. Suprlus tersebut disebabkan aktivitas impor Juli yang turun lebih dalam dibanding impor yaitu 19,3% dibanding Juli tahun lalu.

Impor pada bulan Juli 2014 tercatat US$ 14,05 miliar. Sedangkan impor pada bulan Juli 2013 sebesar US$ 17,42 miliar. Secara akumulasi dari Januari-Juli 2014 yang sebesar US$ 104,01 miliar pun turun 6,99% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×