Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat kurs tengah rupiah hari ini Senin (4/8) berada pada posisi 11.747 per dolar Amerika Serikat (AS). Padahal pada Jumat sebelumnya (1/8) rupiah menguat pada posisi 11.591.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, rupiah yang mengalami pelemahan pada hari ini lebih disebabkan mata uang negeri paman sam yang memang menguat terhadap semua mata uang. "Dolarnya menguat karena angka situasi di Amerikanya lebih bagus. Lebih karena faktor eksternal," ujar Chatib yang dijumpai di Kementerian Keuangan, Senin (4/8).
Menurut dirinya, tak dipungkiri ada juga faktor data neraca dagang Juni yang diumumkan hari ini. Defisit neraca dagang Juni yang mencapai US$ 305,1 juta, diakuinya lebih rendah dari estimasi pasar.
Estimasi pasar sendiri terhadap neraca dagang Juni adalah defisit sebesar US$ 387 juta. Karena itu, Chatib optimis pelemahan rupiah yang terjadi pada hari ini akan berlaku temporer alias sementara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News