Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang Indonesia sebesar US$ 123,7 juta pada Juli 2014. Surplus terjadi karena nilai ekspor Juli 2014 lebih tinggi dibanding nilai impornya.
Pada Juli 2014 nilai ekspor tercatat US$ 14,18 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar US$ 14,05 miliar. Nilai ekspor Juli 2014 turun 6,03% dibanding Juli 2013. Untuk nilai impor Juli 2014, turun 19,31% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, salah satu penyebab terjadinya penurunan kinerja ekspor dan impor pada Juli 2014 adalah masih masuknya bulan ramadan dan Lebaran. "PNS dan swasta masih libur, sehingga aktivitas eksportir dan importir terpengaruh," katanya, Senin (1/9).
Pada Juli 2014, BPS juga mencatat terjadinya defisit minyak dan gas sebesar US$ 1,61 miliar, sedangkan untuk non migas tercatat mengalami surplus US$ 1,73 miliar. Dengan begitu surplus neraca non migas mengkompensasi defisit yang terjadi di migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News