Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 diproyeksi lebih tinggi ketimbang kuartal I-2018. Selain karena faktor musiman di mana biasanya pertumbuhan kuartal II lebih besar dari kuartal I, angka net ekspor juga diprediksi akan membaik.
Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memproyeksi, ekonomi tumbuh 5,19% pada kuartal II-2018 di mana sektor belanja konsumsi menjadi penopang utamanya. Namun, ia juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi bakal ditopang pula oleh faktor kenaikan harga komoditas.
“Bakal ada perbaikan angka net ekspor dibanding kuartal sebelumnya seiring kenaikan harga komoditas ekspor maupun penurunan laju impor dibanding kuartal sebelumnya,” kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Jumat (3/8).
Penurunan laju impor ini, menurut Myrdal, disebabkan oleh faktor musiman periode libur Lebaran.
Meski demikian, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih melihat, angka net ekspor masih akan mengganggu pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 ini. “Konsumsi bagus, cuma sayangnya ekspor impornya defisit,” ucap Lana.
Ekonom BCA David Sumual juga menyatakan, net ekspor ini bakal menjadi faktor negatif di pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018. “Perdagangan jadi faktor negatif. Impor agak tinggi di semester I-2018,” kata David.
Lana memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 berada di kisaran 5,14% hingga 5,16%. Lebih kecil, David memproyeksi ekonomi kuartal II hanya mampu tumbuh 5,12%.
Ia melihat, konsumsi relatif baik pengaruh musiman puasa dan lebaran, pilkada dan mungkin World Cup. Selain itu, penjualan mobil, motor, pakaian lebih baik dari tahun lalu. Adapun, ia melihat daya beli kelas menengah bakal sedikit ada perbaikan.
Meski demikian, menurut David, pertumbuhan konsumsi di kuartal II ini masih akan cenderung flat “Sekitar 5% saja,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News