Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2018 sebesar 5,15% year on year (YoY). Sebelumnya, BI sempat memproyeksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2% tahun ini.
"Mudah-mudahan triwulan kedua (pertumbuhan ekonomi) 5,15%," kata Perry, Jumat (3/8). Menurutnya, angka yang masih di bawah kapasitas output nasional tersebut membuat inflasi Indonesia masih rendah. Sebab, permintaan juga masih rendah.
Meski demikian, proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 yang tercatat 5,06%.
Sebelumnya Perry juga mengatakan, lebih tingginya ekonomi kuartal II-2018 tercermin dari sejumlah survei yang dirilis bank sentral. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kuartal II yang dikeluarkan BI, Kamis (12/7) lalu misalnya, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi kuartal II membaik.
Hal itu karena SKDU kuartal II-2018 tumbuh 20,9%, jauh lebih tinggi dari kuartal I-2018 yang hanya 8,2%. "Ini menunjukkan kegiatan-kegiatan dunia usaha itu meningkat, terutama industri pengolahan, di samping sektor-sektor lain. Sehingga itu memperkuat kepercayaan kita mengapa triwulan kedua itu pertumbuhan ekonominya lebih baik dari triwulan pertama," jelas Perry.
Berdasarkan SKDU tersebut pula, kapasitas produksi di kuartal kedua mencapai 78%. Angka itu juga naik dibanding kuartal pertama yang hanya 76%.
Selain itu, Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis satu hari sebelumnya juga mencatat pertumbuhan penjualan eceran Mei naik 8,2%, naik dari pertumbuhan di April sebesar 4,1%. Di Juni, Perry perkirakan penjualan eceran juga masih akan naik.
"Jadi ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi kita, baik konsumsi, maupun produksi, maupun investasi itu naik," tukas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News