Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memproyeksikan neraca transaksi berjalan atau Current Account (CA) akan mencatat surplus di kuartal pertama (Q1) tahun 2023 ini.
Kepala Ekonom BCA David Sumual menyebut di Q1 ini neraca tersebut diperkirakan masih bakal surplus sekitar 0,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia bilang itu tersebut terjadi karena CA masih akan digerakkan oleh surplus di sektor perdagangan, terutama komoditas.
Namun demikian, ada kabar tak sedap karena untuk untuk tahun fiskal 2023, neraca transaksi berjalan diperkirakan akan mengalami defisit sekitar 0.5-1% dari PDB.
Baca Juga: Apakah Belanja Pemerintah Saat ini Sudah Berkualitas? Ini Pandangan Ekonom
Sementara, Ekonom Senior Bank Standard Chartered Aldian Taloputra mengatakan transaksi berjalan di Q1 masih akan surplus sekitar 0,8% dari PDB.
“Akan surplus karena faktor pendorong utamanya, yakni masih cukup lebarnya surplus neraca perdagangan,” ujar Aldian kepada Kontan, Kamis (18/5).
Adapun Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga mengatakan CA Indonesia Q1 diproyeksikan masih surplus dengan membidik kisaran 0,6% – 0,7% dari PDB karena didukung oleh surplus neraca dagang yang masih berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News