kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.172   29,53   0,41%
  • KOMPAS100 1.047   6,69   0,64%
  • LQ45 816   4,11   0,51%
  • ISSI 225   1,00   0,45%
  • IDX30 427   2,78   0,66%
  • IDXHIDIV20 506   2,06   0,41%
  • IDX80 118   0,78   0,66%
  • IDXV30 120   0,67   0,57%
  • IDXQ30 140   0,56   0,41%

Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$ 0,8 Miliar pada Kuartal I-2025


Kamis, 22 Mei 2025 / 11:10 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$ 0,8 Miliar pada Kuartal I-2025
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2025 mencatat defisit dibandingkan posisi akhir tahun 2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2025 mencatat defisit dibandingkan posisi akhir tahun 2024.

Bank Indonesia (BI) mencatat, NPI pada kuartal I-2025 mengalami defisit sebesar US$ 0,8 miliar dibandingkan dengan akhir tahun 2024 sebelumnya yang masih surplus sebesar US$ 7,9 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, defisit NPI ini sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang terjadi di tengah perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: Indonesia Defisit US$ 15,9 Juta ke Prancis, Surplus US$ 4,49 M ke UE di Januari 2025

"Defisit NPI ini disebabkan transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit yang terkendali di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan I-2025 mencatat defisit US$ 0,8 miliar," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5).

Secara keseluruhan kuartal I-2025, perkembangan NPI menunjukkan perlambatan, di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlanjut. Defisit tersebut terutama didorong oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang juga mengalami defisit.

Adapun transaksi modal dan finansial Kuartal I 2025 mencatat surplus sebesar US$ 16,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar US$ 9,9 miliar pada tahun 2023, ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Selanjutnya, transaksi berjalan Kuartal I-2025 mencatat defisit US$ 0,2 miliar atau setara 0,1% dari PDB (Produk Domestik Bruto), lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$ 1,1 miliar atau setara 0,3% dari PDB pada kuartal IV 2024.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Adaro Minerals Indonesia (ADMR) Merosot di Kuartal I-2025

“Transaksi berjalan mencatat defisit yang lebih rendah, dipengaruhi surplus neraca perdagangan barang meningkat, terutama disumbang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tercatat tetap tinggi sebesar US$ 157,1 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 mencapai US$ 155,7 miliar.

Posisi cadangan devisi tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Selanjutnya: Petronas Teken Kontrak Kerja Sama di WK Serpang dan Binaiya

Menarik Dibaca: Kue Cantik Rasa Fantastik! Resep Kue Nona Manis Ubi Ungu Lembut, 1 Telur Jadi Puluhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×