kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Negosiasi Tarif Trump 32%, Indonesia Bakal Beli Produk Pertanian dan Energi dari AS


Rabu, 09 Juli 2025 / 14:50 WIB
Negosiasi Tarif Trump 32%, Indonesia Bakal Beli Produk Pertanian dan Energi dari AS
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta dalam memajukan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dengan fokus memperkuat hubungan perdagangan dan investasi yang adil.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih berupaya melakukan negosiasi terkait dengan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donal Trump sebesar 32% yang bakal berlaku pada 1 Agustus 2025. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta dalam memajukan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dengan fokus memperkuat hubungan perdagangan dan investasi yang adil. 

Dia bilang salah satu langkah dalam memperkuat hubungan ini adalah melalui komitmen pelaku usaha Indonesia untuk membeli produk-produk unggulan AS di sektor pertanian dan energi dengan total mencapai US$ 34 miliar. 

"Hubungan ekonomi antara Indonesia dan AS selama ini selalu baik dan perlu terus dijaga," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (9/7). 

Baca Juga: Donald Trump: Tambahan Tarif 10% untuk Anggota BRICS Segera Berlaku!

Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kedutaan Besar Indonesia di Washington, D.C., menyelenggarakan serangkaian pertemuan bisnis tingkat tinggi pada 7 Juli 2025. 

Para pemimpin industri Indonesia dari sektor-sektor strategis seperti energi, dan pertanian, termasuk PT Pertamina dan PT Busana Apparel Group (mewakili Asosiasi Pertekstilan Indonesia), FKS Group, Sorini Agro Asia Corporindo (sebagai anggota dari Perkumpulan Produsen Pemurni Jagung Indonesia), dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, terlibat dalam diskusi yang produktif dengan mitra-mitra mereka di Amerika Serikat. 

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan dan komitmen komersial, sebagaimana tercermin dalam penandatanganan berbagai nota kesepahaman, yang membuka jalan bagi peluang kerja sama baru dan memperdalam hubungan ekonomi bilateral. 

Wakil Dubes / Kuasa Usaha Ad Interim, Kedutaan Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Sade Bimantara meyakini kemitraan ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja yang berkualitas, mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi di kedua negara. 

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk membina kemitraan yang saling menguntungkan dengan AS, yang berakar pada prinsip saling menghormati dan komitmen bersama untuk kemajuan. 

"Indonesia berharap dapat membangun hubungan ekonomi berorientasi pada masa depan yang menguntungkan kedua negara dan berkontribusi pada kemakmuran kawasan dan global," ungkap Sade. 

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang berisi pernyataan keras terkait ketimpangan perdagangan antara kedua negara.

Dalam surat tersebut, Trump menegaskan bahwa seluruh produk Indonesia yang masuk ke AS akan dikenai tarif tambahan sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025, di luar tarif sektoral yang telah berlaku sebelumnya.

Surat resmi dengan kop Gedung Putih dan ditandatangani langsung oleh Trump itu diunggah melalui akun media sosialnya, Selasa (8/7).

Dalam suratnya, Trump menyebut bahwa hubungan dagang AS-Indonesia selama ini "jauh dari timbal balik" dan merugikan perekonomian AS.

"Selama bertahun-tahun, Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan perdagangan yang menciptakan defisit yang sangat besar dan terus-menerus bagi Amerika Serikat," tulis Trump.

Baca Juga: Negara-Negara Asia Mendesak AS beri Keringanan Tarif Sebelum Batas Waktu 1 Agustus

Trumo menyatakan bahwa tarif 32% tersebut belum mencerminkan besarnya ketimpangan perdagangan yang terjadi, namun dianggap sebagai langkah awal yang adil.

Tarif juga akan diberlakukan terhadap barang re-ekspor (transshipment) yang mencoba menghindari bea masuk tinggi.

Meski demikian, Trump masih membuka ruang negosiasi. Ia menyebut bahwa tarif tambahan dapat dibatalkan jika Indonesia atau perusahaan-perusahaan asal Indonesia bersedia membangun fasilitas produksi di AS.

Selanjutnya: Kementerian PU Minta Tambahan Anggaran Rp 68,88 Triliun di 2026

Menarik Dibaca: 4 Zodiak Wanita Paling Sensual, Inilah Gaya Cinta Mereka!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×