kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naiknya kasus harian Covid-19 menahan pertumbuhan penjualan eceran pada Mei 2021


Kamis, 10 Juni 2021 / 19:24 WIB
Naiknya kasus harian Covid-19 menahan pertumbuhan penjualan eceran pada Mei 2021
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli barang eceran jenis sandang di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan eceran meningkat pada April 2021. Peningkatan ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia (BI) pada April 2021 yang sebesar 220,4 atau tumbuh 6,1% mom dari 187,9 pada bulan Maret 2021. 

Dengan melihat perkembangan terkini, bank sentral kemudian memperkirakan penjualan eceran pada Mei 2021 akan meningkat, dengan IPR sebesar 223,9 atau naik 1,6% mom dari IPR April 2021. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, peningkatan penjualan ritel pada April 2021 dan Mei 2021 tersebut didorong oleh faktor musiman berupa Ramadan dan Idul Fitri. Namun, memang bila melihat angka pertumbuhan Mei 2021, ini tidak sebesar angka pertumbuhan pada April 2021 karena adanya pelarangan mudik dan pemotongan jumlah hari cuti bersama Lebaran. 

“Jadi, ada sedikit pelemahan momentum saja. Setelah Lebaran juga ada peningkatan kasus Covid-19 sehingga ada penerapan PPKM yang lebih ketat sehingga berkontribusi pada perkiraan tersebut,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (10/6). 

Baca Juga: Jika penyelesaian kredit Garuda pakai skema debt to equity swap, apakah bank untung?

Ke depan, Faisal meneropong masih adanya potensi peningkatan penjualan ritel seiring dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang cenderung optimistis, terutama didukung oleh vaksinasi gotong royong, percepatan penyerapan dana PEN, dan inflasi yang terjaga. 

Tak hanya itu, kondisi yang lebih baik ini juga mendorong pertumbuhan penjualan ritel akan terakselerasi dari tahun lalu yang tumbuh rendah akibat Covid-19. 

Hanya, Faisal tetap mengingatkan adanya risiko yang membayang dan masih berasal dari pandemi ini. Naiknya kasus harian Covid-19 nampaknya masih membuat pemerintah cenderung memperpanjang pembatasan aktivitas. “Pemerintah agaknya tidak mungkin untuk melonggarkan PPKM sehingga ini akan memberikan dampak karena tingkat mobilitas publik masih terbatas,” tandasnya. 

Selanjutnya: Industri perbankan optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit bagi UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×