Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Bulog menyiapkan gudang tambahan untuk menyerap panen raya jagung akan akan berlangsung selama dua bulan ke depan.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani menyebut saat ini gudang Bulog sudah penuh terisi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,8 juta ton.
"Sehingga kebutuhan tambahan silu atau gudang untuk menyimpan jagung sesuai penugasan perlu disiapkan," kata Rachmi pada Kontan.co.id, Selasa (20/5).
Baca Juga: Bapanas: Serapan Jagung Bulog Capai 30.000 Ton, Baru 3% dari Target Tahun Ini
Rachmi menyebut pada tahun ini Bulog ditugaskan untuk menyerap jagung sebanyak 1 juta ton. Sementara realisasi serapan baru mencapai 30.000 ton atau 3% dari target pemerintah.
Untuk menampung serapan, Bulog diperkenankan untuk sewa atau kerjasama pinjam pakai untuk tambahan silo atau gudang.
"Karena ini pelaksanaan penugasan, tentu saja jika harus sewa akan diperhitungkan di harga yang dibayarkan pemerintah," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi bilang pemerintah tengah mempersiapkan serapan panen jagung yang akan berlangsung pada beberapa bulan ke depan terutama di sejumlah sentra seperti Gorontalo, Bima, Dompu dan Sumbawa.
Persiapan yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan rapat koordinasi harian maupun mingguan. Hal ini untuk mengurai jalanya keluar masuk truk pengangkut ribuan ton jagung yang masuk ke pabrik-pabrik penyimpan maupun pengolahan yang terpadu.
"Rapat koordinasi persiapan penyerapan jagung sudah dilaksanakan karena dalam 2 bulan ke depan akan ada panen jagung di sentra produksi seperti Gorontalo, Bima, Dompu dan beberapa tempat di Sumbawa,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam rapat koordinasi pengendali inflasi, Senin (19/5).
Baca Juga: Pemerintah Bersiap Menyerap Hasil Panen Jagung
Biasanya, kata Arief, puluhan truk pengangkut jagung akan masuk melalui pintu-pintu antrean panjang sehingga menyebabkan waktu proses distribusi yang cukup lama.
"Pada saat nanti panen raya biasanya antre truk sampai puluhan untuk masuk ke gudang-gudang penyerapan sehingga ini menjadi concern kita tentunya bersama pemerintah di NTB," ujarnya.
Arief menambahkan, penyerapan jagung pemerintah sampai saat ini baru 3%. Sebab itu perlu didorong dan disupport oleh semua pihak terutama para kepala daerah yang memiliki sentra produksi jagung terbesar nasional.
"Saya kira ini memang perlu didorong karena hari ini gudang Bulog penuh dengan beras 3,75 juta ton, bahkan sudah diupayakan gudang lainya. Jadi mau tidak mau harus kita siapkan gudang untuk jagung," jelas dia.
Selanjutnya: Cuan 25,83% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (20 Mei 2025)
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Awas Cuaca Hujan Ekstrem di Provinsi Ini saat Peralihan Musim Kemarau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News