Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog ditugaskan menyerap beras sebanyak 2,1 Juta ton setara beras dari penggilingan selama musim panen raya tiba.
Penugasan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Perum Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), TNI dan Polri di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (11/2).
"Hari ini kita sepakat serap beras gabah, setara beras 2,1 juta ton. Kita sepakati dengan seluruh penggilingan se-Indonesia," ujar Amran.
Baca Juga: Dirut Bulog TNI Aktif, Pengamat BUMN: Bukan Soal Profesionalisme, Ini Bagi-Bagi Jatah
Amran mengatakan total penugasan Bulog untuk menyerap gabah/beras adalah sebesar 3 juta ton setara beras. Menurutnya, sisa 900 ton akan diserap dari petani untuk memenuhi kuota penugasan.
"Jadi tinggal 900 (ribu ton) nanti itu diadakan langsung oleh Bulog. Bulog langsung, jadi total 3 juta (ton)," katanya
Lebih lanjut, Amran juga mengingatkan semua pihak untuk membeli gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) baru Rp 6.500/kg.
Menurutnya, keputusan ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mempercepat swasembada pangan. Amran tegaskan penurunan harga gabah, bisa berdampak buruk bagi petani dan perekonomian nasional.
“Kita harus jaga agar HPP tidak turun. Jika turun, dampaknya bisa memicu kemiskinan, kesengsaraan, dan kerugian bagi petani serta negara,” tegasnya.
Baca Juga: Mayjen Novi Jadi Dirut Bulog, Pengamat: Harus Undur Diri atau Alih Status
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan tanpa hambatan, Mentan Amran telah meminta Kabareskrim Polri untuk mengawal proses serapan gabah dan mencegah potensi penyimpangan.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Wahyu Widada menegaskan bahwa Polri telah melakukan pemantauan ketat terhadap pergerakan harga dan distribusi beras.
Ia juga menginstruksikan jajaran Direktorat Tindak Pidana Khusus (Ditkrimsus) untuk melakukan pengawasan harian guna memastikan seluruh penggilingan padi mematuhi ketentuan HPP.
“Polri sudah melakukan pemantauan, banyak permasalahan terkait beras yang kami tangani. Kami akan terus menekan dan memastikan penggilingan padi tetap berkomitmen sesuai HPP,” jelas Wahyu.
Sebelumnya, Amran mengungkapkan tambahan anggaran langsung Rp16,6 triliun bagi Bulog untuk menyerap gabah kering panen (GKP) sesuai dengan harga pembelian pemerintah atau HPP Rp6.500/kg diharapkan dapat cair dalam waktu dekat.
Baca Juga: Penyerapan Beras 3 Juta Ton akan Tuntas April 2025
"Saya ulangi, Bapak Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan anggaran langsung tambahan Rp16,6 triliun. Ini Insya Allah dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja pekan depan, tapi sudah menjadi keputusan," ujar Amran dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta pada Minggu (9/2).
Tambahan anggaran untuk Bulog tersebut guna memastikan modal yang cukup dalam menyerap hasil panen petani.
Amran juga menyampaikan bahwa kunci utama strategi untuk mempercepat penyerapan GKP sesuai HPP adalah kolaborasi.
Selanjutnya: Catatkan Kinerja Keuangan yang Positif, LPEI Kantongi Laba Rp 232,5 Miliar pada 2024
Menarik Dibaca: Tak Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (12/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News