kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Munarman tak gentar jika dilaporkan ke polisi


Jumat, 28 Juni 2013 / 17:45 WIB
Munarman tak gentar jika dilaporkan ke polisi
ILUSTRASI. Pisang Goreng Saus Cokelat (dok/Indofood Solutions)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Juru Bicara Front Pembela Islam atau FPI, Munarman, tidak gentar jika pengamat sosial Tamrin Amal Tomagola melaporkannya ke polisi terkait aksi menyiramkan secangkir teh ke Tamrin di acara Apa Kabar Indonesia Pagi TV One.

"Jalur apa saja saya ladeni, jalur Busway kek, jalur apa kek, enggak pengaruh sama saya," ujar Munarman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/6).

Menurut mantan Panglima FPI tersebut, Tamrin layak mendapatkan perlakuan seperti itu. Sebab, menurutnya, Tamrin sebagai seorang intelektual, tidak harus memaksakan kehendak saat dialog.

Dalam talkshow "Apa Kabar Indonesia Pagi" yang disiarkan langsung tersebut, dibahas soal aksi sweeping menjelang Ramadhan. Kata-kata yang menyebabkannya nekat menyiramkan air teh ke wajah Tamrin, yakni saat Tamrin menyuruh Munarman diam dan mendengarkan argumennya.

"Saya lagi ngomong, eh dia nyuruh diam. Seorang intelektual tak mungkin melakukan itu," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Front Pembela Islam menyiram secangkir air kepada pengamat sosial, Tamrin Amal Tomagola, saat keduanya hadir sebagai narasumber dalam perbincangan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, yang disiarkan langsung oleh TV One, Jumat pagi. Keduanya hadir untuk membahas pelarangan sweeping di tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.

Silang pendapat antara keduanya terjadi saat membahas aksi sweeping di tempat hiburan malam. Munarman menyatakan tak sependapat dengan apa yang dilontarkan oleh Tamrin.

"Sekarang, beliau ini melihat hilirnya. Ketika masyarakat, ibu-ibu, mengambil tindakan sendiri, tidak...," ujar Munarman, yang kemudian dipotong Tamrin.

"Dengar dulu, Anda tidak tahu apa yang Anda maksud," kata Tamrin.

Munarman kemudian terlihat emosi.

"Anda diam kalau saya lagi ngomong," kata Munarman sambil mengambil cangkir di depannya dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.

Tamrin sesaat terlihat terdiam. Sementara Munarman masih berbicara, "Anda kelewatan, Anda diam kalau saya lagi ngomong," ujarnya. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×