Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Pangan, ID FOOD menargetkan 40.000 ton gula kristal putih impor akan tiba sebelum lebaran tiba.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda pada saat melakukan bongkar muat impor gula perdana di Tanjung Priok, Sabtu (1/4).
Menurut Frans, kedatangan gula impor ini dipercepat agar mampu menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan khsusunya gula saat Ramadhan, lebaran Idhul Fitri hingga hari-hari besar keagamaan nasional (HBKN) lain di 2023.
Frans melanjutkan rencana realisasi penugasan pengadaan gula impor tahun 2023 ini akan terlaksana di beberapa titik wilayah kedatangan, perdana di Tanjung Priok Jakarta, berikutnya nanti kedatangan di titik pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur dan pelabuhan di Medan.
Ia menegaskan, kedatangan gula impor ini akan dilakukan secara bertahap sampai Mei nanti. Impor ini merupakan bagian dari total penugasan impor gula pada ID FOOD sebanyak 107.900 ton di tahun ini.
Baca Juga: Ikappi Sebut Urusan Pangan Tak Cuma Jadi Tanggung Jawab Badan Pangan Nasional
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Terlebih, berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton, sementara masih terdapat carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton sehingga masih diperlukan pengadaan 900.000 ton agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton.
Badan Pangan juga menugaskan BUMN pangan seperti ID FOOD untuk membeli gula petani.
Arief menyebut harga kesepakatan terakhir sebesar Rp 11.500/kg, namun Badan Pangan Nasional akan melakukan peninjauan bersama asosiasi petani tebu rakyat sebagai pertimbangan guna mendapatkan harga yang tepat.
“Karena perintah Bapak Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak,” ucap Arief.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan pengadaan gula dilakukan karena adanya kebutuhan nasional. Hal ini juga berdasarkan hasil rakortas neraca komoditas.
Kegiatan bongkar muat gula turut disaksikan Keasdepan Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon, jajaran Direksi BUMN ID FOOD, jajaran Badan Pangan Nasional, Direksi anak perusahaan ID FOOD, di antaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT BGR Logistik Indonesia.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Tugaskan BUMN Pangan Impor 215.000 Ton Gula
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News