kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,89   4,58   0.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mudik aman, minim kecelakaan tahun ini


Selasa, 19 Juni 2018 / 17:43 WIB
Mudik aman, minim kecelakaan tahun ini
ILUSTRASI.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mudik lebaran tahun 2018 dinilai lebih baik dari tahun sebelumnya menyusul adanya penambahan ruas tol.

Fariz Zakka (24) pemudik yang menuju Jember, Jawa Timur menyatakan terbantu dengan adanya tol trans Jawa. Ia bilang tol trans Jawa membuat mudik kali ini lebih cepat.

Mudik yang sebelumnya bisa ditempuh dalam waktu 30 jam, diakui dapat berkurang dengan adanya tol trans Jawa.

"Kemarin mudik ke Jember tanggal 9 Juni sekitar 26 jam sudah termasuk berhenti untuk istirahat dan lainnya," cerita Fariz kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Sepanjang jalan pun dinilai minim terlihat kemacetan. Kemacetan saat mudik diungkakan Fariz terjadi di tol Jakarta hingga Cikarang.

Selebihnya kondisi tol dinilai lancar meski terjadi kepadatan di sejumlah lokasi seperti Cikampek. Sepanjang jalan kemacetan baru kembali terjadi saat memasuki tanjankan Kali Kenteng di ruas tol Salatiga - Kartasura.

Pasalnya tanjakan tersebut dinilai curam sehingga terjadi perlambatan kendaraan. "Saat melintas kendaraan diatur menumpuk di sebelum tanjakan sehingga bisa melintas satu per satu di atas tanjakan," jelas Fariz.

Keamanan sepanjang perjalanan pun dirasakan Fariz. Ia menuturkan tidak melihat adanya kecelakaan lalu lintas di sepanjang perjalanan mudik.

Jalur tol fungsional juga dinilai aman untuk melintas. Jalur yang sudah berbentuk beton tersebut di kanan kirinya masih terdapat pasir.

Meski begitu Fariz mengungkapkan aman bagi kendaraan. Namun, kendaraan tidak dapat dipacu pada kecepatan tinggi di jalur fungsional.

Jalur fungsional yang belum terdapat lampu membuat mobil tidak bisa melintas saat malam hari. Fariz menceritakan akibat terlalu sore ia tidak bisa melintas di jalan tol Nganjuk.

Hal itu membuatnya harus keluar tol dan masuk kembali pada tol Kertosono hingga Surabaya. "Surabaya keluar lagi karena belum jadi tol yang sampai Banyuwangi," ujarnya.

Selama perjalanan pun dinilai ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) aman. Pada jalur fungsional terdapat pengisian BBM tiap 10 kilometer (km) hingga 15 km.

Namun, pembelian di jalur fungsional dibatasi 10 liter per kendaraan. Karena pengisian bersifat darurat hanya menggunakan tong.

Sementara untuk balik ke Jakarta, Fariz lebih memilih menggunakan jalur selatan. Perjalanan dilakukan sambil berwisata sehingga mampir di beberapa tempat seperti Malang dan Yogyakarta.

Guna mengurangi kemacetan saat arus balik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menerapkan beberapa cara. Budi bilang telah dilakukan contra flow di tol Cipali.

"Contra flow di Cipali sudah permanen, itu bisa ditingkan dengan one way," ujar Budi kepada Wartawan saat mengunjungi posko lebaran di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (19/6).

Puncak arus balik dipredikai akan berlangsung pada tanggal 19 Juni. Lonjakan tinggi akan terjadi sampai 3 hari ke depan.

Terdapat titik yang rawan macet karena terjadi penyempitan (bottle neck) yaitu Cipali dan Jakarta - Cikampek. Oleh karena itu contra flow juga akan dilakukan pada tol Jakarta - Cikampek.

Tahun ini kenaikan penumpang lebih dari 10%. Sementara pemudik dengan kendaraan pribadi mengalami penurunan.

Lebih rinci Budi bilang angkutan bus naik sekitar 15%, pesawat naik 15%, kereta api naik 5% sementara kapal dinilai belum signifikan.

Penurunan motor untuk mudik berdasarkan catatan sementara turun 40%. Motor ini sesuai dengan harapan pemerintah agar mereka naik kendaraan umum sehingga dapat menekan kecelakaan lalu lintas.

Langkah tersebut dinilai efektif oleh Budi melihat dari laporan kecelakaan lalu lintas. "Kecalakaan turun banyak berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemkes) sebelumnya hampir 140 kasus, saat ini hanya sekitar 21 hingga 27," tutur Budi.

Sementara itu, kereta api lokal Purwakarta - Jakarta mengalami kepadatan. Pasalnya pembelian tiket kereta tersebut belum dapat dilakukan secara online sehingga menimbulkan antrian panjang.

"Tiketnya Rp 6.000 harus beli dadakan di hari H tidak bisa online," ujar Rina Nurjanah pemudik dari Purwakarta, Jawa Barat.

Penambahan penumpang pun diungkapkan Rina terjadi. Tiket kereta yang berangkat pukul 13.40 WIB sudah ludes sejak pukul 12.30 WIB. Biasanya 10 menit sebelum keberangkatan tiket masih tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×