kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Mudik aman, minim kecelakaan tahun ini


Selasa, 19 Juni 2018 / 17:43 WIB
Mudik aman, minim kecelakaan tahun ini
ILUSTRASI.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mudik lebaran tahun 2018 dinilai lebih baik dari tahun sebelumnya menyusul adanya penambahan ruas tol.

Fariz Zakka (24) pemudik yang menuju Jember, Jawa Timur menyatakan terbantu dengan adanya tol trans Jawa. Ia bilang tol trans Jawa membuat mudik kali ini lebih cepat.

Mudik yang sebelumnya bisa ditempuh dalam waktu 30 jam, diakui dapat berkurang dengan adanya tol trans Jawa.

"Kemarin mudik ke Jember tanggal 9 Juni sekitar 26 jam sudah termasuk berhenti untuk istirahat dan lainnya," cerita Fariz kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Sepanjang jalan pun dinilai minim terlihat kemacetan. Kemacetan saat mudik diungkakan Fariz terjadi di tol Jakarta hingga Cikarang.

Selebihnya kondisi tol dinilai lancar meski terjadi kepadatan di sejumlah lokasi seperti Cikampek. Sepanjang jalan kemacetan baru kembali terjadi saat memasuki tanjankan Kali Kenteng di ruas tol Salatiga - Kartasura.

Pasalnya tanjakan tersebut dinilai curam sehingga terjadi perlambatan kendaraan. "Saat melintas kendaraan diatur menumpuk di sebelum tanjakan sehingga bisa melintas satu per satu di atas tanjakan," jelas Fariz.

Keamanan sepanjang perjalanan pun dirasakan Fariz. Ia menuturkan tidak melihat adanya kecelakaan lalu lintas di sepanjang perjalanan mudik.

Jalur tol fungsional juga dinilai aman untuk melintas. Jalur yang sudah berbentuk beton tersebut di kanan kirinya masih terdapat pasir.

Meski begitu Fariz mengungkapkan aman bagi kendaraan. Namun, kendaraan tidak dapat dipacu pada kecepatan tinggi di jalur fungsional.

Jalur fungsional yang belum terdapat lampu membuat mobil tidak bisa melintas saat malam hari. Fariz menceritakan akibat terlalu sore ia tidak bisa melintas di jalan tol Nganjuk.

Hal itu membuatnya harus keluar tol dan masuk kembali pada tol Kertosono hingga Surabaya. "Surabaya keluar lagi karena belum jadi tol yang sampai Banyuwangi," ujarnya.

Selama perjalanan pun dinilai ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) aman. Pada jalur fungsional terdapat pengisian BBM tiap 10 kilometer (km) hingga 15 km.

Namun, pembelian di jalur fungsional dibatasi 10 liter per kendaraan. Karena pengisian bersifat darurat hanya menggunakan tong.

Sementara untuk balik ke Jakarta, Fariz lebih memilih menggunakan jalur selatan. Perjalanan dilakukan sambil berwisata sehingga mampir di beberapa tempat seperti Malang dan Yogyakarta.

Guna mengurangi kemacetan saat arus balik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menerapkan beberapa cara. Budi bilang telah dilakukan contra flow di tol Cipali.

"Contra flow di Cipali sudah permanen, itu bisa ditingkan dengan one way," ujar Budi kepada Wartawan saat mengunjungi posko lebaran di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (19/6).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×