kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Momen Lebaran Diharapkan Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2023


Selasa, 28 Maret 2023 / 11:35 WIB
Momen Lebaran Diharapkan Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2023
ILUSTRASI. Warga berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (23/4/2022). Momen Lebaran Diharapkan Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2023.


Reporter: Dendi Siswanto, Ferry Saputra, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Roda ekonomi Indonesia pada periode Ramadan dan Lebaran tahun 2023 ini diprediksi berputar lebih kencang.

Hal ini ditopang jumlah pemudik yang diperkirakan melonjak setelah pemerintah mencabut pembatasan mobilitas masyarakat.

Pesatnya jumlah pemudik berdampak positif pada perputaran uang dan ekonomi selama periode tersebut.

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, pola konsumsi rumah tangga saat Lebaran diharapkan kembali ke masa pra pandemi. 

Jika jumlah belanja masyarakat di sektor pangan, ritel, dan transportasi naik signifikan, maka pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa bertahan di atas 5%.

Baca Juga: Bos BRI Bagikan Faktor Pendukung dan Tantangan Perekonomian dan Perbankan di 2023

Apalagi secara historis, kuartal yang bertepatan dengan Lebaran adalah periode dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.  "Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,1% sampai 5,4% di kuartal II-2023," kata Bhima kepada KONTAN, Senin (27/3).

Naiknya konsumsi masyarakat juga berdampak terhadap setoran pajak, terutama pajak pertambahan nilai (PPN). 

Hitungan Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono, penerimaan PPN pada April 2023 bisa tumbuh signifikan hingga 65,34% secara tahunan

Hal ini berkaca pada kinerja PPN dalam negeri pada April tahun lalu yang tumbuh 59,5%.

"Dengan kondisi ekonomi yang terus pulih, saya yakin 59,4% itu dapat terlampaui, apalagi tarif pajaknya naik menjadi 11%," kata Prianto.

Baca Juga: Topang Daya Saing Industri Otomotif, Kemenperin Siapkan SDM Inovatif

Tak hanya PPN, penerimaan pajak penghasilan (PPh) 21 juga bakal terkerek efek Lebaran 2023. 

Terutama karena adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR).

Namun Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy mewanti-wanti, potensi lonjakan inflasi pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Terutama, inflasi yang berasal dari lonjakan harga pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×