Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan telah menyediakan uang tunai untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2023 sebesar Rp 195 triliun. Angka tersebut meningkat 8,2% dibanding tahun lalu. Ekonom memperkirakan tahun ini realisasinya akan melebihi jumlah uang yang disediakan BI.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya menyampaikan pada tahun lalu mobilitas Ramadan dan Idulfitri meningkat signifikan karena pemulihan ekonomi. Adapun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengestimasikan sekitar 85,5 juta orang atau 31,6% penduduk melakukan mudik pada 2022.
Menurut dia, hal itu yang membuat BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 175,26 triliun untuk penarikan uang selama Ramadan dan Idulfitri tahun lalu. Namun, jumlah yang disiapkan tersebut ternyata belum cukup, yakni realisasinya mencapai Rp 180,2 triliun.
Dia menerangkan terdapat perbandingan kurang lebih 2:1 antara realisasi penarikan uang tunai dengan jumlah pemudik.
Baca Juga: BNI Sebut Alokasi Uang Tunai pada Ramadan dan Lebaran Tahun Ini Meningkat 5,4%
Berdasarkan fenomena tersebut, Banjaran berpendapat pada tahun ini jumlah pemudik diperkirakan akan kembali naik signifikan sejalan dengan dicabutnya status Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu juga diperkuat melalui survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub yang memprediksi sebanyak 123,9 juta orang atau 45,3% dari total penduduk akan melakukan mudik.
Alhasil, BI juga mempersiapkan penarikan uang tunai dengan jumlah yang lebih besar, yaitu Rp 195 triliun. Akan tetapi, Banjaran menilai realisasi penarikan uang tunai pada tahun ini diperkirakan akan kembali melebihi jumlah yang disiapkan.
"Apabila memakai rasio yang sama antara penarikan uang tunai dengan jumlah pemudik, kami mengestimasi kebutuhan uang tunai hingga Rp 260 triliun," ucap dia kepada KONTAN, Selasa (21/3).
Baca Juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair Kembali Digelar Hadirkan Diskon Tiket Hingga 80%
Banjaran juga menanggapi tentang perputaran uang selama Ramadan dan Lebaran tahun ini. Dia memperkirakan akan melebihi angka pada tahun lalu. Diketahui pada April 2022, BI melaporkan likuiditas perekonomian atau jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar Rp 7.911 triliun.
"Untuk 2023, kami estimasikan akan berada di tingkat Rp 8.400 hingga Rp 9.100 triliun. Namun, perlu diperhatikan bahwa perhitungan M2 tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit, berbeda dengan perhitungan proyeksi perputaran uang tunai," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News