Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Manufaktur ASEAN di awal kuartal ketiga 2019 menunjukkan penurunan, tetapi keseluruhan kondisi permintaan di sektor manufaktur ASEAN dinilai membaik pada bulan Juli.
Menurut survei dari IHS Markit, tingkat pertumbuhan permintaan baru tergolong lemah, hanya lebih cepat dibanding pada bulan Juni 2019.
Baca Juga: Walau kinerja manufaktur ASEAN menurun, 4 negara ini justru membaik
Namun, kenaikan total permintaan baru ini tercatat tidak menghambat produksi. IHS Markit mencatat walaupun ada penurunan produksi, itu hanya ada di kisaran yang kecil.
Pola pengurangan pembelian input juga terlihat dalam perusahaan di ASEAN selama dua bulan berjalan ini dan lebih mengarah ke penurunan tingkat sedang pada tingkat stok praproduksi.
Sementara itu, ketenagakerjaan di ASEAN juga tercatat menurun pada bulan Juli. Penurunan jumlah tenaga kerja juga terjadi selama dua bulan berturut-turut dan tercatat sebagai pelepasan kerja tercepat dalam kurun waktu lebih dari tiga setengah tahun.
Lalu IHS Markit juga berbicara soal harga input yang naik pada tingkat sedang dan tingkat inflasi sama dengan bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh pertumbuhan permintaan yang lemah dan membuat perusahaan menaikkan harga jualnya.
Baca Juga: IHS Markit: Kondisi manufaktur ASEAN berada di posisi terendah
Sentimen mengenai output masa depan juga tercatat turun selama bulan Juli. Hal ini cukup disayangkan karena tingkat optimisme selama dua bulan sebelumnya relatif kuat.
Hanya Vietnam dan Filipina yang terlihat mengalami perbaikan sentimen dari bulan sebelumnya. Sementara Singapura, mencatat penurunan selama dua bulan berturut-turut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News