Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja manufaktur ASEAN di awal Q3-2019 ini menunjukkan penurunan, tetapi ada negara-negara di ASEAN yang menunjukkan kondisi bisnis membaik.
Berdasarkan survei di 7 negara ASEAn oleh IHS Markit, ada setidaknya 4 negara yang menunjukkan peningkatan kinerja.
Baca Juga: IHS Markit: Kondisi manufaktur ASEAN berada di posisi terendah
Sektor manufaktur Myanmar memiliki indeks headline sebesar 52,1. Kondisi ini menunjukkan perbaikan solid dan sama dengan capaian pada bulan Juni 2019.
Lalu Vietnam juga mengalami pertumbuhan selama bulan Juni, yaitu di angka 52,6. Capaian ini merupakan yang paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Lalu Filipina juga mencatat perbaikan kondisi manufaktur tingkat sedang dengan indeks headline 52,1. Kinerjanya naik selama tiga bulan berturut-turut.
Baca Juga: Panasonic targetkan ekspor AC 10 juta unit dalam beberapa tahun ke depan
Di susul dengan Thailand yang berada di angka 50,3 walau menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada laju marginal.
Lalu negara yang mengalami penurunan sektor manufaktur antara lain Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Perusahaan Indonesia tercatat mengalami penurunan tercepat pada kondisi operasional bahkan sejak akhir 2017. Hingga Juli 2019, indeks headline menunjukkan angka 49,6.
Baca Juga: Asosiasi mainan sebut bisnis mainan playgrounds berpeluang tumbuh di Indonesia
Lalu Malaysia juga menunjukkan kondisi manufaktur yang hampir sama dengan Indonesia. Indeks headline Malaysia ada di angia 47,6. Kondisi ini turun ke posisi terendah dalam empat bulan.
Terakhir ada Singapura yang terus mempertahankan tren penurunan sektor manufaktur sejak tahun lalu. Indeks headline Singapura per Juli 2019 ada di angka 44,5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News