Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Purchasing Managers' Index (PMI) dari survei IHS Markit menunjukkan bisnis manufaktur ASEAN mengalami penurunan di awal Q3-2019. PMI berada di posisi terendah dalam dua tahun pada bulan Juli 2019.
Indeks headline di bulan Juli ini ada di angka 49,5. Di bulan sebelumnya, indeks headline berada di posisi 49,7. Hal ini menunjukkan penurunan pada kondisi operasional di kalangan pengusaha manufaktur ASEAN.
Baca Juga: Produsen pati jagung, Tereos FKS bidik pertumbuhan 20% tahun ini
Menurut Ekonom IHS Markit David Owen, penurunan sektor manufaktur ASEAN ini merupakan yang paling tahan dalam dua tahun.
Hal ini disebabkan oleh penurunan output dan ketenagakerjaan yang membuat perusahaan terpaksa menurunkan tingkat produksi yang terkait dengan kenaikan pada permintaan baru pada akhir-akhir ini.
"Perusahaan nampaknya berada di posisi yang sulit dan membutuhkan pertumbuhan permintaan yang lebih kuat untuk mengangkat mereka dari posisi lemah sekarang ini," jelas David akhir pekan lalu.
Baca Juga: Asosiasi mainan sebut bisnis mainan playgrounds berpeluang tumbuh di Indonesia
Selain itu, harga input juga merambat naik walau tergolong yang paling lemah sejak Agustus 2019. Hal ini disebutkan karena beberapa perusahaan lebih mengandalkan potongan harga untuk menarik pelanggan.
Namun, David menambahkan IHS Markit masih menunggu data bulan Agustus untuk bisa memastikan tren penurunan di wilayah ASEAN ini berlangsung sementara atau untuk jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News