Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
“Ini sekarang lagi digenjot oleh pemerintah; kemarin tertunda dulu karena pandemi Covid-19. Kita sudah bisa mulai mengkonsolidasi hasil nelayan, sektor perikanan 96% hasil dari UMKM. Kita punya potensi ikan yang begitu besar, sehingga ekspor kita hari ini ke China, yang marketnya begitu besar, sudah tepat,” imbuhnya.
Teten menambahkan, pihaknya akan terus menjalin kerjasama dengan diaspora di berbagai negara, untuk mempromosikan dan memasarkan produk UMKM melalui Business to Business dan Business to Customer. Sementara dari pihak AeXI, akan membantu edukasi, kurasi dan inkubasi produk, agar memiliki kualitas ekspor.
Baca Juga: Ini jurus Kemenkop dan UKM bantu UMKM bangkit pasca pandemi corona
Terdapat 4 komoditi ekspor yang tidak berhenti di tengah pandemi, yaitu ikan, arang batok kelapa, rempah-rempah dan buah. Keempat komoditi tersebut, menurut Teten melibatkan banyak UMKM.
“Dari pengalaman banyak negara dan studi oleh UI, UMKM yang bisa tumbuh dan berkembang itu adalah yang bermitra dengan usaha besar. Sayangnya, di kita baru 5% yang sudah terhubung dengan usaha besar,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News