kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Minggu, Sri Mulyani melobi IsDB demi utang US$ 250 juta untuk tangani Covid-19


Senin, 27 April 2020 / 00:27 WIB
Meski Minggu, Sri Mulyani melobi IsDB demi utang US$ 250 juta untuk tangani Covid-19
ILUSTRASI. Delegates chats near a banner as attend the 41st annual meeting of the Islamic Development Bank (IDB) at the Jakarta Convention Center in Jakarta, Indonesia, May 18, 2016. REUTERS/Indonesia


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah melobi Bank Pembangunan Islam atawa Islamic Development Bank (IsDB).

Pemerintah Indonesia sedang menegosiasikan utang senilai US$ 200 juta - US$ 250 juta dari lembaga keuangan negara-negara Islam tersebut. 

Baca Juga: Sudah 1.170 kendaraan diminta putar balik di 8 titik pintu masuk Jatim

Dana utang dari IsDB tersebut rencananya akan digunakan untuk program penanganan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia.

Menkeu menyebut dirinya telah melakukan pertemuan video conference dengan Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Bandar Hajjar pada Minggu (26/4). 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Hari ini saya melakukan dua pertemuan: (1) video conference dengan Presiden Islamic Development Bank (IsDB) - Dr. Bandar Hajjar. Saya menjelaskan langkah-langkah dan policy pemerintahan dalam menghadapi Covid 19 di bidang Kesehatan, Bantuan Sosial dan Bantuan untuk dunia usaha terutama UMKM. Dr Bandar Hajjar menjelaskan IsDB berencana mendukung anggota IsDB menghadapi wabah pandemik Covid19- bersama lembaga multilateral lain yaitu Worldbank dan AIIB. IsDB meluncurkan program 3R (Respons, Restore, Restart). Dana emergensi Covid19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara $200-250 juta. (2) Rapat bersama 4 Menko, beberapa Menteri, kepala Gugus Tugas Covid 18, Panglima TNI dan Kapolri. Melakukan evaluasi perkembangan pelaksanaan tambahan bantuan sosial yang mencapai lebih dari 52Triliun. Juga dibahas penerapan kebijakan pelarangan mudik. Pemerintah bekerjasama dengan Pemda akan terus memperbaiki dan menyempurnakan program bansos, dari segi target penerima, data, jumlah dan cara penyaluran dan akuntabilitas serta transparansi bantuan. Masyarkat diharap ikut mengawasi dan terus memberikan masukan untuk perbaikan. Karena pandemik Covid19 adalah tantangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Dengan terus menjaga kebersamaan, persatuan dan kegotongroyongan - Insyallah kita mampu menghadapi dan mengatasi pandemik Covid19.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

"Saya menjelaskan langkah-langkah dan policy pemerintahan dalam menghadapi Covid 19 di bidang Kesehatan, Bantuan Sosial dan Bantuan untuk dunia usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah," katanya seperti diunggah diakun instagramnya.

Baca Juga: Ada larangan mudik, ini strategi Astra Infra menjaga bisnis

Pada pertemuan itu, Bandar Hajjar menjelaskan IsDB berencana mendukung anggota IsDB menghadapi wabah pandemik Covid-19 bersama dengan lembaga multilateral lain yaitu World Bank dan AIIB.

IsDB meluncurkan program 3R (Respons, Restore, Restart). Adapun dana emergensi Covid-19 dari IsDB untuk Indonesia yang dalam proses negosiasi berkisar antara US$200 juta- US$ 250 juta. 

Sebelumnya Asian Development Bank (ADB) juga telah menyetujui utang senilai US$ 1,5 miliar untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi dampak pandemi virus corona Covid-19 yang menyasar sektor kesehatan masyarakat, sosial, dan perekonomian.

Baca Juga: Rumah makan dan restoran di DKI Jakarta boleh buka saat PSBB, bagaimana aturannya?

Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang berat bagi sektor tersebut. Sebab itu, dukungan anggaran dari ADB diharapkan bisa membantu membantu pemerintah mengatasi tantangan Covid-19 dengan berfokus kepada kelompok miskin dan rentan miskin, termasuk kaum perempuan.

Baca Juga: Kemenkeu prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 sebesar 4,52% - 4,68%

Baca Juga: Ada larangan mudik, delapan titik pintu masuk Jawa Timur disekat

"Pembiayaan ini merupakan bagian dari dukungan ADB untuk membantu Indonesia dalam merespons wabah Covid-19 yang dikoordinasikan dengan mitra pembangunan lain," ujar Masatsugu dalam keterangannya, Kamis (23/4).

Adapun utang ini berasal dari opsi respons pandemi Covid-19 yang diinisiasi oleh ADB. Yaitu, berupa fasilitas dukungan kontrasiklus yang menjadi bagian dari paket bantuan senilai US$ 20 miliar.

Baca Juga: Yuk mengenal jenis masker yang pas untuk kita pakai melawan virus corona

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari mengatakan, dukungan dari ADB akan sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan langkah-langkah menyeluruh untuk memitigasi dampak pandemi ini.

"Kami menghargai cepatnya respons ADB dan eratnya komunikasi dengan pemerintah untuk membantu kebutuhan mendesak di Indonesia," tandas Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×