Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beras impor mulai datang. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, impor beras dilakukan untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog.
Sebab, melalui berbagai upaya mulai dari fleksibilitas harga hingga skema komersial belum membuat Bulog mampu meningkatkan pembelian di dalam negeri.
"Enggak ada yang mau impor, baik Presiden, Dirut Bulog, Saya, Pak Arif Badan Pangan. Eggak ada mau impor. Jika produksi cukup buat apa kita impor? Buat apa impor kalau emang banyak berasnya," kata Zulkifli saat pembongkaran perdana beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (16/12).
Ia menjelaskan, apabila stok CBP di Perum Bulog menipis akan berdampak pada psikologis pasar. Pedagang akan menaikkan harga yang akhirnya berdampak pada kondisi tak terkendali.
Zulkifli menegaskan, pemerintah tidak ingin bertaruh terhadap kondisi tersebut. Maka dalam rakortas diputuskan agar Bulog dapat meningkatkan CBP sebesar 1 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari 500.000 ton beras lokal ada 500.000 ton beras impor.
Baca Juga: Mendag: Pemerintah Terus Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan Beras Nasional
Ia menyebut, beras yang datang akan digunakan sebagai stok di Perum Bulog untuk intervensi harga di pasar. Menurut Zulkifli, kenaikan harga beras hingga Rp 1.000 per kilogram perlu ditindaklanjuti dengan operasi pasar. Hal tersebut agar harga dapat kembali normal dan stabil.
Dengan adanya beras impor yang akan dijual Rp 8.300 per kg oleh Bulog, akan menambah opsi bagi masyarakat. Sama seperti minyak goreng, pemerintah memberikan opsi MinyaKita dengan harga Rp 14.000 per liter. Ketersediaan pasokan dan harga yang terjangkau bagi masyarakat menjadi prioritas pemerintah.
Lewat operasi pasar Bulog akan menyalurkan beras dengan harga Rp 8.300 perkilogram. Nantinya pengecer dapat menjualnya Rp 9.450 perkilogram.
Ia juga memastikan, harga bahan pokok akan stabil selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Menurutnya saat ini secara keseluruhan harga kebutuhan bahan pokok stabil.
Kenaikan terjadi pada komoditas pangan cabe rawit dan telur ayam. Hal itu lantaran meningkatnya permintaan di masa Nataru. Sedangkan daging ayam dan daging sapi masih stabil harganya.
"Saat Nataru Insya Allah aman," imbuh Zulkifli.
Baca Juga: Beras Impor Masuk, Badan Pangan Nasional Imbau Penggilingan Segera Lepas Stok Beras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News