kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Menteri PPMI: Pekerja Migran Ilegal Paling Banyak Disiksa di Arab Saudi dan Malaysia


Jumat, 27 Desember 2024 / 07:19 WIB
Menteri PPMI: Pekerja Migran Ilegal Paling Banyak Disiksa di Arab Saudi dan Malaysia
ILUSTRASI. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menjawab pertanyaan dari Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (9/12/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengatakan, kasus kekerasan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi PMI ilegal paling banyak terjadi di Arab Saudi. Lalu, di posisi kedua, ada Malaysia.

Karding menegaskan pemerintah Indonesia akan berdialog dengan pemerintah masing-masing negara supaya WNI yang ada di sana lebih dilindungi.

"Kasus paling banyak itu memang di Arab Saudi, tapi Arab Saudi kan kita moratorium ya," ujar Karding di Shelter PMI, Tangerang, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga: 8 Pekerja Migran Ilegal Indonesia Gagal Terbang ke Abu Dhabi

"Yang kedua Malaysia, itu kasus paling banyak. Tetap kita akan perbaiki sistemnya, kita akan berdialog dengan pemerintah setempat, supaya perlindungan warga negara kita yang di sana juga semakin baik," sambungnya.

Lalu, terkait kasus keberangkatan PMI secara ilegal yang terus berulang, Karding menyebut prosedur resmi harus terus dikampanyekan secara masif.

Di antaranya seperti melalui Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPMI, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Selain itu, Karding juga mendorong pelayanan kepada para calon PMI dilakukan secara baik, sehingga mereka tidak mencari jalur ilegal.

"Kita sekarang sedang bekerja sama dengan seluruh pemerintah desa, pemerintah pemda, dan juga gubernur untuk mensosialisasikan itu," tutur Karding.

Baca Juga: Pemenuhan Tenaga Kesehatan Indonesia untuk Pasar Global

Sementara itu, Karding membeberkan, 90-95 persen PMI ilegal mendapat perlakuan tidak adil ketika berada di luar negeri.

Dia menegaskan, PMI harus berangkat secara legal supaya keselamatan mereka di luar negeri terjamin.

"Kalau menurut data yang kami lihat, rata-rata yang kena masalah itu yang tidak prosedural, 90-95 persen itu yang kena eksploitasi, kena macem-macem itu, perlakuan tidak adil, human trafficking, itu rata-rata unprocedural," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PMI Ilegal Paling Banyak Disiksa di Arab Saudi dan Malaysia", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/12/27/06413851/pmi-ilegal-paling-banyak-disiksa-di-arab-saudi-dan-malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×