Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia meninjau progress project modernisasi kokpit dan penggantian center wing box (CWB) untuk pesawat C130H milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Sebagai informasi, project tersebut telah dimulai sejak Desember 2021 lalu. Project ini juga merupakan pengalaman pertama GMFI dalam mengerjakan modernisasi kokpit dan penggantian CWB untuk pesawat C130H.
Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi mengatakan lewat dukungan transfer teknologi dari produsen pesawat, project tersebut telah menyelesaikan tahap removal sejumlah bagian pesawat seperti propeller, engine, dan outer wing. “Saat ini, GMF tengah melakukan tahap removal CWB. Harapannya, pengerjaan pesawat C130H pertama ini dapat diselesaikan pada bulan Agustus 2022 mendatang,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (28/1).
Dalam prosesnya, Andi menekankan bahwa pihaknya memastikan aspek safety terpenuhi sesuai dengan standard kualitas yang berlaku. Adapun guna menjaga aspek keamanan, GMF telah mengantongi sertifikasi dari Indonesia Defence Airworthiness Authority (IDAA).
Baca Juga: Menperin Sebut TKDN Produk Kabel Tembus 95%
“GMF juga terus membangun kolaborasi dengan experienced partner, serta memastikan kesiapan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki, termasuk diantaranya material, sumber daya manusia, sistem, fasilitas, tools dan equipment,” terang Andi.
Lebih lanjut, untuk menunjang pengerjaan pesawat itu, GMF juga membuat SmartDock, yakni tangga perawatan pesawat yang dirancang khusus untuk tipe pesawat tersebut dan dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih.
Fitur ini akan mendukung dilakukannya otomasi, mempermudah proses pemeliharaan pesawat, serta meningkatkan aspek safety dan keamanan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan apresiasinya atas upaya GMF dalam menunjang langkah pemerintah untuk melakukan peremajaan armada yang dimiliki.
“Harapannya, apabila Indonesia memiliki kapabilitas, pekerjaan perawatan pesawat dapat memaksimalkan sumber daya yang ada di dalam negeri,” tutur Prabowo.
Baca Juga: Airlangga Tekankan Pentingnya Pengembangan Model Bisnis yang Berdaya Saing
Menhan mengatakan project ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian nasional dalam pemeliharaan alutsista. Menurutnya, industri pertahanan merupakan segmen yang saat ini tengah dikembangkan oleh GMF sebagai upaya diversifikasi bisnis Perseroan.
“Project C130H merupakan langkah GMF untuk turut berkontribusi menjaga kelayakan alutsista Republik Indonesia, serta mewujudkan rencana pengembangan pusat pemeliharaan dan perawatan pesawat udara milik industri pertahanan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News