kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri BUMN: PMN ke perusahaan BUMN dapat antisipasi ekonomi yang terdampak pandemi


Rabu, 16 September 2020 / 15:33 WIB
Menteri BUMN: PMN ke perusahaan BUMN dapat antisipasi ekonomi yang terdampak pandemi
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suntikan dana dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) akan disalurkan kepada delapan perusahaan plat merah. Jumlahnya mencapai Rp 37,38 triliun yang bakal dibagikan pada tahun 2021 dan berbagai sektor bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun bakal mendapatkannya.

Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona membuat perekonomian Indonesia terancam melemah dan BUMN diharapkan dapat memainkan peranan yang lebih. "BUMN diharapkan bisa mengantisipasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat pembukaan acara webinar BUMN award, Rabu (16/9).

Sebagai informasi, anggaran PMN tahun depan lebih tinggi 18,7% dibandingkan tahun ini yang nilainya capai Rp 31,48 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya sudah merinci beberapa nama perusahaan pelat merah yang memperoleh pendanaan.

Seperti, PT Sarana Multigriya Financial yang bakal mendapatkan Rp 2,25 triliun, PT Hutama Karya Rp 6,2 triliun. Lalu ada PT PLN Rp 5 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Rp 470 miliar, PT BPUI Rp 20 triliun, PT Pelindo III Rp 1,2 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma Rp 977 miliar.

Baca Juga: Kemenkeu belum cairkan PMN sebesar Rp 20,5 triliun terhadap 5 BUMN ini

Sri Mulyani menambahkan, tujuan Kemenkeu menggelontorkan PMN kepada BUMN yakni untuk mendukung multiplier effect pertumbuhan ekonomi yang ditugaskan melalui perusahaan pelat merah. Misalnya, pembangunan jalan tol dalam Program Strategis Nasional (PSN) oleh PT Hutama Karya .

"Nantinya PMN ini akan digunakan oleh perusahaan untuk percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yaitu pada ruas Sigli - Banda Aceh, Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat, dan Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu," ujar Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9).

Selain itu, penerimaan PMN akan meningkatkan keuangan perseroan dengan bertambahnya ekuitas dan cash dari modal tersebut. Menilik kinerja keuangan perseroan, pendapatan BUMN di sektor infrastruktur ini masih menguat tipis, dari Rp 7,75 triliun di semester pertama  2019 menjadi Rp 7,78 triliun di semester pertama 2020.

Namun laba bersih perusahaan tergerus 95,83%, dari Rp 1,10 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp 46,13 miliar di periode yang sama tahun ini. 

Terpuruknya laba bersih Hutama Karya dipicu pembengkakan biaya keuangan, yakni dari Rp 148,90 miliar di periode Januari-Juni 2019 menjadi Rp 992,03 miliar pada enam bulan pertama tahun ini.

Sementara itu Irianto Sunardi, Direktur Keuangan PAL Indonesia membenarkan bahwa bakal besaran PMN tersebut. "Iya rencana memang akan mendapat PMN sebanyak Rp 1,28 triliun, tapi masih proses ya," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9)

Salah satu proyek yang tengah dikembangkan PT PAL ialah kapal selam. Irianto menegaskan perusahaan akan fokus pada investasi untuk pembangunan pabrik atau workshop kapal selam yang terdiri dari tenaga kerja yang ahli, fasilitas dan peralatan.

Dari sisi kinerja bisnis, PT PAL tahun ini berencana membidik pertumbuhan dua digit pada sisi pendapatan tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan galangan kapal pelat merah tersebut menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 43% dibanding realisasi tahun 2019 lalu.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Kepala Departemen Humas PAL Indonesia Utario Esna Putra mengatakan, kenaikan pendapatan di tahun 2020 akan ditopang oleh selesainya pembangunan produk alutsista dan non-alutsista.

Baca Juga: Mulai pulih, pembiayaan PNM hanya turun 12,35% yoy per Juli 2020

Utario bilang, saat ini PAL Indonesia tengah menyelesaikan proyek dari kontrak tahun-tahun sebelumnya yang masih dikerjakan di tahun ini (carry over) seperti misalnya kontrak pembangunan kapal  Bantu Rumah Sakit (BRS) pertama pesanan TNI AL, Kapal KCR 60 Meter batch ketiga, dan Dual Fuel Engine Barge Mounted Power Plant (BMPP) 150 MW.

Sedangkan BUMN seperti PLN sempat mengusulkan besaran PMN senilai Rp 30 triliun di tahun depan. Namun yang telah disetujui senilai Rp 5 triliun yang mana Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, anggaran tersebut rencananya bakal dialokasikan untuk sejumlah kegiatan khususnya distribusi, transmisi dan program listrik desa.

Rinciannya sebanyak Rp 2 triliun untuk distribusi di Sulawesi, Kalimantan, Sumatra dan Indonesia Timur. Selanjutnya alokasi Rp 2 triliun lainnya akan difokuskan untuk transmisi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Dan sisa Rp 1 triliun bakal digunakan untuk program listrik desa di Indonesia Timur.

Selanjutnya: Ini daftar 8 BUMN yang akan mendapat PMN Rp 37,38 triliun di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×