kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menristekdikti targetkan lima perguruan tinggi negeri ini masuk kelas dunia pada 2024


Selasa, 15 Oktober 2019 / 12:41 WIB
Menristekdikti targetkan lima perguruan tinggi negeri ini masuk kelas dunia pada 2024
ILUSTRASI. Universitas Gajah Mada (UGM). Menristekdikti menargetkan ada lima perguruan tinggi negeri yang masuk kelas dunia pada tahun 2024. Sumber foto : ugm.ac.id


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan akan ada lima perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia yang masuk kelas dunia. 

Saat ini sudah ada tiga PTN dari Tanah Air yang masuk daftar 500 perguruan tinggi terbaik di dunia, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. 

Baca Juga: 5 fakta kabut asap ekstrem yang melanda Palembang: 500 sekolah diliburkan

"Yang belum adalah menjadikan perguruan tinggi kelas dunia. Target kami lima, sekarang baru tiga,” ujar Nasir ketika dijumpai di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (14/10). 

Ia mengungkapkan, dua perguruan tinggi lagi yang ditargetkan masuk 500 besar dunia adalah Institut Pertanian Bogor dan Universitas Airlangga. 

Selain itu, ada juga perguruan tinggi lain yang terus didorong untuk nantinya bisa masuk peringkat dunia. Nasir menyebutkan contohnya yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Hasanuddin. "Itu yang didorong. Semua menuju ke sana (peringkat 500 besar dunia)," imbuhnya. 

Prodi berkualitas dunia 
Ia mengatakan, jika ditinjau dari segi bidang atau program studi (prodi), sudah ada perguruan tinggi Indonesia masuk peringkat dunia. Misalnya Prodi Pertanian dan Kehutanan di IPB yang berada di posisi ke-70 di dunia. Ada juga Prodi Kedokteran yang masuk peringkat ke-102 di dunia. 

"Kalau per subject sudah ada lima. Artinya kita sudah bagus. Tapi problemnya di kita adalah institusinya, ini yang belum," ujar Nasir. 

Baca Juga: Gelar acara bedah buku, Menperin: Industri penggerak utama pertumbuhan ekonomi




TERBARU

[X]
×