Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyiapkan berbagai strategi untuk menjadi pengelola aset negara yang mampu memperkuat fondasi ekonomi Indonesia ke depan.
Chief Investment Officer Danantara Pandu Patra Sjahrir menjelaskan bahwa Danantara bertugas untuk mengelola dividen BUMN dan dua jenis holding yakni investasi dan operasional.
Saat ini Danantara mengelola operasional 889 perusahaan BUMN, dengan kepemilikan hampir 100%. Hal ini bertujuan untuk melakukan korporatisasi guna menghasilkan dividen bagi investment holding.
“Dividen ini diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam dan luar negeri untuk tujuan komersial,” ujar Pandu, dalam Forum Bisnis bertajuk “Prospek Danantara Menuju Sovereign Wealth Funddengan Standar Global” yang digelar President Club, pada Jumat (21/6).
Baca Juga: Akuisisi Pertama Danantara! Pertamina NRE Beli 20% Saham Citicore Filipina
Ia menambahkan bahwa Danantara berkomitmen menerapkan good governance dan meritokrasi, termasuk menempatkan talenta terbaik di BUMN seperti Pertamina dan Telkom.
“Meski sering dibandingkan dengan Temasek Singapura, yang telah beroperasi selama 50 tahun, Danantara baru berjalan 20 minggu. Tantangan terbesar kami adalah SDM. Kami fokus merekrut talenta global melalui headhunter untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo, menciptakan dampak dan warisan jangka panjang,” tegas Pandu.
U. Saefudin Noer menyambut baik pendekatan profesional Danantara. Menurutnya, langkah Danantara membangun sovereign fund dengan standar global adalah sinyal kuat untuk meningkatkan kepercayaan investor.
“Model bisnisnya, rekrutmen talenta, dan keterbukaan terhadap masukan berbagai pihak menunjukkan komitmen kuat,” ujar saefudin.
Ia menjelaskan bahwa model sovereign fund bervariasi, seperti model terpusat di Arab Saudi atau terdistribusi di Singapura, yang melibatkan Temasek Holdings, GIC, dan Monetary Authority of Singapore (MAS).
Sebagai informasi, President Club merupakan komunitas pengusaha, akademisi, dan pejabat pemerintahan yang berdiri sejak 2011 dan sudah memiliki lebih dari 1.200 anggota.
Klub ini rutin menggelar diskusi bulanan untuk memperluas jejaring investasi dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Selanjutnya: 5 Tips Frugal Living yang Bisa Diterapkan oleh Kelas Menengah
Menarik Dibaca: Ini Ciri-Ciri yang Paling Umum Terkena Diabetes di Usia Muda, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News