kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin dan Korsel bahas percepatan investasi


Kamis, 09 November 2017 / 21:49 WIB
Menperin dan Korsel bahas percepatan investasi


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan rombongan Kepresidenan Korea Selatan menjadi salah satu momentum kerjasama bisnis di Tanah Air. Salah satu agenda dalam kunjungan bilateral ini, dimanfaatkan Kementerian Perindustrian (Kemperin) untuk mempercepat proses bisnis yang tengah berlangsung.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bilang, pihaknya mendorong pembahasan detil dua proyek industri yang tengah berlangsung.

Pertama, pembahasan percepatan realisasi kerjasama Lotte Chemical Titan pada kompleks industri Krakatau Steel di Cilegon.

"Kami tadi rapat dengan mereka agar proyek ini dipercepat. Karena targetnya baru akan konstruksi akhir 2018," kata Airlangga, Kamis (9/11).

Perusahaan asal Negeri Gingseng ini dia bilang sudah berkomitmen untuk merealisasikan investasi sebesar US$ 3,5 miliar untuk memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun.

Namun untuk merealisasikan percepatan tersebut, pemerintah ia bilang mesti mencari jalan keluar atas sejumlah catatan.

"Ada beberapa persoalan teknis, terkait fasilitas pelabuhan, infrastruktur yang harus reklamasi dan permintaan fasilitas tax holiday," jelas dia.

Kedua, Airlangga juga membahas lini usaha baru perusahaan patungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Pohang Iron Steel Company (Posco). PT Krakatau Posco nantinya akan menjalankan bisnis baja gulungan dingin (cold rolled coil).

Lini usaha ini akan menjadi kolaborasi industri tiga negara. Pasalnya, PT Krakatau Posco akan bekerjasama dengan Nippon Steel Metal Corporation. Kerjasama ini dilakukan karena Jepang menjadi negara pengguna cold rolled coil yang biasa jadi bahan baku otomotif.

"Sinergi tiga perusahaan ini diharapkan tahun 2019 sudah bisa mulai," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×