Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan, kontribusi sektor ekonomi kreatif khususnya dari sisi ekspor mampu mencapai US$ 28 miliar tahun ini.
"Nilai tambah ekonomi kreatif (tahun) 2023 telah menembus Rp1.415 triliun, di atas target Rp1.300 triliun. Tapi kita punya PR (pekerjaan rumah) untuk nilai ekspor ekonomi kreatif dimana ini peluangnya lebih besar sebetulnya," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/3).
Peluang peningkatan nilai ekspor tersebut tidak lepas dari menguatnya tingkat daya saing produk-produk ekonomi kreatif pelaku UMKM tanah air. Seperti yang dicapai para peserta program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenparekraf/Baparekraf, omzet para peserta AKI meningkat antara 15 hingga 30%
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Okupansi Hotel Saat Libur Imlek dan Isra Mi'raj Capai 80%
"Sekitar 15-30% (peningkatan omzet) ini belum menghitung potensi ekspor," kata Sandiaga.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2023 secara akumulatif mengalami surplus sebesar 36,93 miliar dolar AS. Begitu juga dengan neraca perdagangan periode Januari 2024 yang kembali mencatat surplus sebesar 2,02 miliar dolar AS. Hal ini memperpanjang catatan surplus sejak Mei 2020 atau surplus selama 45 bulan secara berturut-turut.
"Indonesia surplus besar sekali, tapi komoditasnya masih hanya yang selama ini mendominasi, belum disentuh dengan produk-produk kita yang lain seperti ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, dan fesyen," kata Sandiaga.
Ia berharap dengan meningkatnya nilai ekspor produk ekonomi kreatif akan berdampak pada penguatan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja masyarakat.
"Selain ekspor produk ekonomi kreatif dan nilai tambah ekonomi kreatif, yang terpenting juga adalah lapangan kerja yang kita harus ciptakan sampai 25 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif. Dan merekalah (peserta pelatihan/UMKM) yang akan menciptakan lapangan kerja," lanjut Sandiaga.
Terkait negara tujuan ekspor, Menparekraf berpesan agar nantinya para pelaku ekraf dapat menyasar pasar non tradisional. Yakni negara-negara yang potensial secara ekonomi dan prospektif untuk menjadi tujuan pasar bagi Indonesia, seperti negara-negara di kawasan Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, Afrika, Asia Selatan dan Tengah dan Pasifik Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News