Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koperasi berpotensi akan dilibatkan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang bakal dimulai awal tahun depan.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut koperasi mampu menjadi pelaksana yang baik dalam memasok kebutuhan program makan bergizi gratis. Bahkan, menurutnya susu yang akan juga dibagikan untuk anak-anak dan ibu hamil nantinya bisa dipenuhi oleh koperasi di sektor usaha itu.
"Jadi susu kalau bisa jangan impor, lebih baik dikonsolidasikan koperasi di seluruh Indonesia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10).
Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Wacana Impor 1,8 Juta Ton Susu Untuk Makan Bergizi Gratis
Budi menyebut koperasi memiliki banyak sektor usaha di bidang pangan. Tak hanya susu, ia mengatakan koperasi juga bisa memenuhi untuk kebutuhan daging yang dipasok dari peternak kecil.
Dengan begitu, tambahnya, tujuan program MBG untuk mendorong ekonomi kemasyarakatan dapat dicapai.
"Jangan impor, kalau untuk pengusaha besar, terus manfaatnya apa bagi kita, kan kita pengen memanfaatkan ekonomi rakyat," ujar Budi.
Walau begitu, Budi menegaskan bahwa hal ini masih sedang dalam pembahasan bersama lintas Kementerian dan Lembaga. Yang terang, pihaknya siap jika koperasi turut dilibatkan dalam program ambisius ini.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memastikan program Makan Bergizi Gratis bisa mulai dijalankan pada 2 Januari 2025.
Dadan mengatakan pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap. Meski begitu, pihaknya enggan menjawab pasti berapa kuota dan sasaran yang akan disiapkan dalam tahap awal pelaksanaan.
Baca Juga: Menguji Kesiapan Pasokan Pangan Lokal untuk Memenuhi Program Makan Bergizi Gratis
"Saya jawab saat usai presentasi saya di kabinet," ujar Dadan kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Untuk diketahui, dalam APBN 2025 anggaran program makan bergizi gratis ditargetkan Rp 71 triliun. Nantinya pelaksanaan program makan bergizi gratis ini akan dilakukan bertahap, yakni 3 juta anak pada Januari 2025, meningkat jadi 6 juta anak pada April 2025, dan 15 juta anak pada Juli 2025.
Bila program makan bergizi gratis ini sudah berjalan secara penuh, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp 400 triliun, dengan target penerima program ini kepada 82,9 juta anak.
Selanjutnya: Buruh Tuntut Upah Naik 8-10 Persen
Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jawa Tengah Besok (31/10), Cek Peringatan Dini Cuaca Hujan Deras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News