Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar Rapat Koordinasi terkait persiapan paket kebijakan stimulus jilid kedua untuk meredam dampak wabah Corona terhadap perekonomian, Rabu (11/3) sore.
Rakor tersebut memfinalisasi isi dari paket stimulus perekonomian, yang terdiri dari insentif fiskal maupun non-fiskal. Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso turut hadir dalam rapat ini.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, BI akan kalkulasi lagi pertumbuhan ekonomi tahun ini
Airlangga mengatakan saat ini pemerintah tengah mempersiapkan paket kebijakan stimulus tersebut secara teknis. Paket stimulus terdiri dari insentif fiskal maupun non-fiskal yang seluruhnya difokuskan untuk mengurangi beban pada industri manufaktur.
“Untuk fiskal, ada pajak PPh 21, PPh 22, PPh 25, restitusi pajak. Kami sedang kaji juga bea masuk untuk impor. Kemudahan impor dengan menghapuskan lartas untuk sektor tertentu dan integrasi sistem online Inaport yang ada di pelabuhan dan bea cukai . Teknisnya nanti dirapatkan lagi,” tutur Airlangga.
Dari sisi fiskal, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperjelas, insentif akan diberikan untuk jenis pajak penghasilan (PPh) pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 25, dan percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN).
“PPh pasal 21 akan ditanggung pemerintah, kemudian PPh 22 impor dan PPh 25 ditangguhkan enam bulan untuk industri manufaktur, dan restitusi pajak dipercepat. Itu semua tujuannya agar industri mendapatkan space dalam situasi ketat sekarang dan bebannya betul-betul diminimalkan oleh pemerintah,” tutur Sri Mulyani.
Namun, Sri Mulyani belum mau menyebut berapa besar anggaran yang dikucurkan pemerintah melalui paket kebijakan stimulus kedua ini. Ia hanya mengatakan bahwa ada beberapa hal kalkulasi yang berubah sehingga jumlah anggaran yang dikeluarkan akan diumumkan pasca sidang kabinet dengan Presiden Jokowi nantinya.
“Ada beberapa yang Pak Menko tadi minta kalkulasi. Ada perubahan kalkulasi dan nanti akan diumumkan sesudah sidang kabinet,” kata bendahara negara itu.
Airlangga pun selanjutnya menjelaskan, paket stimulus perekonomian jilid kedua ini bersifat sementara untuk enam bulan sejak diberlakukan. Namun, ia tak memastikan kapan paket kebijakan stimulus akan efektif.
“Segera sesudah selesai. Payung hukum sedang disiapkan. PMK maupun Permendag dan Permentan harus disesuaikan,” tandas dia.
Adapun, tak tertutup kemungkinan paket stimulus ini diperpanjang. Airlangga bilang, hal itu tergantung pada perkembangan kondisi ekonomi dalam negeri.
“Untuk enam bulan, nanti setelahnya kita review lagi efeknya seperti apa,” imbuhnya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah akan tanggung pajak karyawan selama 6 bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News