kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gara-gara virus corona, BI akan kalkulasi lagi pertumbuhan ekonomi tahun ini


Rabu, 11 Maret 2020 / 13:15 WIB
Gara-gara virus corona, BI akan kalkulasi lagi pertumbuhan ekonomi tahun ini
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona membuat Bank Indonesia (BI) mengkalkulasi kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020. Bahkan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini berpotensi lebih rendah.

Sayangnya, Perry masih belum bisa menyebutkan perkiraan pertumbuhan ekonomi domestik saat ini. 

Baca Juga: Gara-gara corona, beberapa negara buat kebijakan untuk mendongkrak ekonomi

"Sekarang sedang dalam proses (kalkulasi). Keputusannya nanti disampaikan," terang Perry, Rabu (11/3) di Jakarta.

Sebelumnya, BI memprediksi perekonomian Indonesia bisa mencapai 5,1%. Ini bercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2019 yang masih mencapai 4,97% meski terpapar dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2019 sebesar 5,02% yoy.

Selain itu, ini juga seiring dengan pola V shape yang membuat BI percaya bahwa pertumbuhan di kuartal I-2020 sebesar 4,9%, kuartal II-2020 sebesar 5%, kuartal III-2020 akan meningkat di 5,1%, dan kuartal IV-2020 akan sebesar 5,2%.

"Dan bahkan kami berpendapat kalau ada tambahan stimulus fiskal dan stimulus moneter, bisa mencapai 5,2%," kenang Perry.

Namun, setelah kehadiran wabah virus corona, BI akhirnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5% - 5,25% pada tahun ini. Sampai akhirnya virus semakin merebak dan masuk ke negara-negara maju yang menyebabkan BI akan kalkulasi ulang pertumbuhan ekonomi.

Meski begitu, Perry mengajak Indonesia untuk tetap confidence dengan peluang pertumbuhan ekonomi di tahun ini dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pariwisata, maritim, dan lain-lain.

Baca Juga: Survei bank sentral: Ekonom perkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura 0,6% di 2020

"Memang paling penting be confident. Kalau nglokro (hancur), wait and see, mundur-mundur, tidak optimistis maka kita akan jatuh. Make sure kita sehat untuk ekonomi ketahanan kita yang juga sehat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×