kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Luhut Sebut Indonesia Mendapat Tiga Investasi Baru dari China


Rabu, 20 Maret 2024 / 13:20 WIB
Menko Luhut Sebut Indonesia Mendapat Tiga Investasi Baru dari China
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut Indonesia berhasil menyabet tiga komitmen investasi baru dari China.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut Indonesia berhasil menyabet tiga komitmen investasi baru dari China. 

Luhut bilang, ia menugaskan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dan tim untuk berangkat ke China. 

"Meski dilakukan pada bulan puasa, tapi tim yang saya tugaskan berhasil mendapatkan tiga investasi dalam waktu tiga hari saja," kata Luhut dalam unggahan Instagram pribadinya, Rabu (20/3). 

Adapun komitmen investasi China itu, pertama, investasi untuk industri garmen. Luhut mengaku tidak menyangka mendapatkan tawaran investasi di sektor industri garmen. 

Kedua, China juga akan memanamkan modal sebesar US$ 3,5 miliar hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 62,89 triliun di Kalimantan Utara berkaitan dengan industri photovoltaic glass. 

Menurut Luhut, kedua investasi ini akan menguntungkan Indonesia karena bisa menciptakan lapangan kerja baru baik di Industri Garmen maupun industri photovoltaic glass. 

"Saya pikir dalam keadaan China seperti sekarang, mereka masih tetap melihat Indonesia menjadi pilihan untuk investasi mereka, itu saya kira sangat menarik," jelas Luhut. 

Baca Juga: Pilpres Lancar, Menko Luhut Yakin Target Investasi Tahun Ini Bisa Tercapai

Ketiga, investasi produsen otomotif China, BYD. Luhut bilang, peletakan batu pertama atau grounbreaking pabrikan mobil listrik ini akan dilakukan pada Juli 2024 mendatang. 

"BYD sangat antusias dengan investasi ke Indonesia dan targetnya di awal 2026, pabrik mereka bisa mulai berproduksi secara komersial di tanah air," jelas Luhut. 

Luhut mengaku sejak tahun lalu Indonesia menerima banyak tawaran investasi. Namun, ia menyebut penaman modal asing itu justru banyak dari industri yang tak berkaitan dengan nikel. 

Kata dia, peningkatan investasi ini hasil dari tranformasi ekonomi Indonesia yang dianggap berhasil. Ditambah lagi, hasil Pemilu kali ini juga menambah kepercayaan investor asing untuk tanam modal ke tanah air karena ada kepastian keberlanjutan dari apa yang dikerjakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kami percaya, jika terus konsisten melakukan perbaikan, re-industrialisasi Indonesia akan berjalan semakin cepat dan membawa kemakmuran untuk rakyat Indonesia," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×